Langkah Joko Widodo untuk kembali untuk kembali mencalonkan diri di Pemilihan Presiden tahun 2019 dinilai tidak mudah. Sebagai petahana, sejumlah isu bakal menghadangnya.
Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojuddin Abbas mengatakan, salah satu isu yang bakal menghadang Jokowi adalah soal pemilih muslim sebagai mayoritas.
Politik identitas berdasarkan agama ini pernah mengemuka saat Pilkada DKI Jakarta. Jokowi saat ini santer disebut dekat dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang banyak ditolak oleh kelompok muslim karena nonmuslim. Ahok adalah calon petahana yang berpasangan dengan Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan menang.
Karena itu Abbas menyebut dibutuhkan partai politik pengusung yang dianggap mewakili kelompok Islam di Pilpres 2019.
"PKB dianggap representatif politik Islam moderat di Indonesia, pertanyaannya akan seberapa kuat akan memberikan proteksi dan kekuatan politik Jokowi ke depan," kata Abbas dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (30/7).
Isu yang bakal menghadang selanutnya adalah soal relasi sipil dan militer. Isu ini menjadi penting lantaran mulai muncul lagi isu soal kebutuhan pemimpin yang kuat.
Isu Agama dan Relasi Sipil-Militer, Ganjalan Jokowi di 2019Sejumlah isu bakal jadi ganjalan Jokowi jika ia kembali maju di Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Saat ini, kata Abbas, Jokowi belum dianggap sebagai sosok pemimpin yang kuat lantaran ia berasal dari kalangan sipil.
"Jokowi belum (dianggap kuat) karena sipil, (sehingga) mulai ditawarkan kembali militer di pemerintahan. Relasi sipil-militer di 2019 ini nanti seberapa kuat masuk ke perhatian publik, seberapa besar Indonesia mempersepsikan diri soal kebutuhan politik apakah sipil atau militer," katanya.
“Yang akan jadi prioritas Jokowi dua tahun ke depan memastikan kinerjanya mencapai atau melebihi target tanpa gejolak ekonomi, politik, atau keamanan yang besar," tutur Abbas
Di tempat yang sama, politikus Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq mengakui isu-isu tersebut bakal jadi rintangan Jokowi. Ia menggarisbawahi isu sentimen agama yang akan banyak menghadang Jokowi. Isu-isu tersebut bahkan sudah mulai dimainkan sejak sekarang.
Misalnya isu kriminalisasi pada tokoh-tokoh agama. PKB, kata Maman, sudah jelas menyatakan, kasus-kasus tersebut tak ada kaitannya dengan Jokowi. Namun sejumlah pihak masih kukuh berpendapat ada krimininalisasi.
Isu lain, kata Maman, masih dengan sentimen agama. Misalnya soal alokasi anggatan pendidikan 20 persen dari APBN atau senilai Rp419 triliun. Maman menyebut, mulai ada tudingan bahwa dana pendidikan itu tidak sampai ke sekolah-sekolah berbasis Islam seperti madrasah dan pesantren. Isu baru yang muncul dan digoreng lagi adalah soal pengelolaan dana jemaah haji.
Posting Komentar
Posting Komentar