Oktober 2017

http://www.laskar4d.com/registration

Hotel Alexis di kawasan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara hari ini kembali ramai menjadi bahan pembicaraan. Pasalnya efektif per tanggal 27 Oktober 2017, Hotel Alexis sudah tidak bisa beroperasi lagi.

Izin operasional mereka telah habis dan tidak diperpanjang lagi oleh Pemprov DKI Jakarta. Dengan tidak diperpanjangnya izin operasional mereka, maka Alexis resmi ditutup dengan sendirinya.

Penutupan Hotel Alexis yang dianggap sebagai sarang maksiat adalah salah satu dari 23 janji Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat kampanye pada pilkada DKI Jakarta.

Bukan hanya itu saja, janji menutup Alexis kembali dilontarkan oleh Anies Baswedan saat debat Cagub pada Pilkada DKI 2017. Saat itu Ahok dikritik habis-habisan oleh Anies Baswedan bahwa sistem yang dipimpin Ahok cuma tegas terhadap orang kecil saja, namun tumpul kepada pengusaha besar.

Anies pun mencontohkan soal keberadaan Alexis yang yang ditudingnya sebagai tempat prostitusi terselubung dan dianggapnya tidak diutak-atik oleh Ahok. Namun coba kalau soal bangunan liar dan penggusuran, Ahok dianggapnya sangat keras sehingga menimbulkan penderitaan bagi rakyat kecil. kelas menengah ke atas seperti Hotel Alexis .

Anies bilang untuk urusan penggusuran tegas, tetapi urusan prostitusi Alexis lemah. Entah Anies Baswedan ini tahu atau pura-pura tidak tahu tutup mata tutup telinga demi nafsunya menjadi Gubernur DKI Jakarta, di tangan Ahok, justru sejumlah lokasi hiburan malam seperti Stadium, Rajamas, Milles tumbang tidak berdaya dihajar Ahok tanpa Ampun.

Padahal kalau mau jujur belum tentu Anies Baswedan punya bukti-bukti sahih yang dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri bahwa Hotel Alexis adalah hotel tempat prostitusi terselubung sesuai tudinganya.

Jangankan Anies Baswedan, Ahok sendiri mengaku tidak punya bukti-bukti yang sahih tentang praktik prostitusi di Hotel Alexis. Itulah sebabnya kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa menutup hotel tersebut.

Anies Baswedan hanya berdasarkan asumsi yang berkembang di media massa bahwa Alexis adakah tempat maksiat dimana sumber segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan.

Menurut Anies Baswedan, dengan tidak diperpanjangnya izin Alexis merupakan upayanya untuk menjaga moral kita. Maksudnya kita itu kita yang mana?

Kalau mau bicara moral, tidak perlu soal prostitusi segala, om. Nonton video bokepnya Hanna Anissa yang mahasiswi UI itu itu juga moral bejat karena kepo banget dengan urusan seks orang lain.

Soal penutupan Alexis, sebelumnya Anies Baswedan bilang akan ada kejutan terkait janjinya terhadap Hotel Alexis.

Ternyata kejutan yang dimaksud adalah tidak diperpanjangnya izin operasional saat diajukan oleh pihak Hotel Alexis. Ternyata cuma segitu doang, kirain mau bikin heboh apa gitu.

Seharusnya Anies Baswedan harus bisa merangkul dan membina para pelaku usaha hiburan di ibu kota negara ini, bukan jebakan betmen dengan menunggu izinnya habis baru sikat.

Memangnya Anies Baswedan bisa memberi kerjaan yang baru bagi para karyawan Hotel Alexis yang status mereka kini pengangguran akibat tidak diperpanjangnya izin operasional hotel tersebut? Mikir dong. Kasihan anak istri mereka, mau makan apa kalau sudah jadi pengangguran.

Padahal fakta membuktikan bahwa bisnis hotel dan hiburan malam adalah salah satu penghasil Pendapatan Asli Daerah terbesar yang mendukung dunia pariwisata di DKI Jakarta ini.

Di era Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, bisnis hiburan dikelolanya dengan profesional karena Ahok paham betul bahwa Pendapatan Asli Daerah dalam bisnis hotel dan hiburan malam sangat besar nominalnya karena intinya sifat dasar manusia pada umumnya butuh hiburan untuk melepas kepenatan dan kejenuhan akibat rutinitas, baik itu dalam dunia bisnis maupun dalam dunia kerja.

Ahok lalu menetapkan pajak hiburan yang tinggi untuk menggenjot PAD. Selain itu, Ahok juga menetapkan pengawasan yang ketat dengan menempatkan CCTV dan memasang Cashier Online ke database pendapatan daerah agar tidak ada penyelewengan pajak oleh para pengusaha nakal dibidang perhotelan dan hiburan malam.

Mungkin sebagai seorang Krisitiani yang taat, Ahok mengimani Lukas 10:3, 5-6 yang menyatakan bahwa, pergilah, sesungguhnya AKU mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Kalau Anies, entahlah.

http://www.laskar4d.com/registration

http://www.laskar4d.com/registration

Anies-Sandi ketika kampanye mengumbar janji-janji surga. Semuanya terlihat menggiurkan, tetapi sangat sulit untuk dijangkau. Tetapi herannya, banyak warga Jakarta yang percaya janji-janji tersebut akan terealisasi. Walau pun janji-janji tersebut kelihatan tidak masuk akal sekali pun warga tetap saja percaya. Dan akhirnya banyak yang memilih Anies-Sandi menjadi Gubernur DKI.

Yang paling terkenal dan masuk di otak warga Jakarta adalah program DP 0 rupiah yang diperuntukkan untuk warga Jakarta memperoleh tempat tinggal di Jakarta. Walau pun program terlihat absurd, tetap saja warga Jakarta percaya, Anies-Sandi akan memberikan program tersebut kepada mereka. Walau sekali pun BI telah melarang pengenaan DP 0 rupiah, Anies-Sandi tetap yakin bahwa program tersebut dapat berjalan.

Selain program DP 0 rupiah yang terus digembar-gemborkan Anies-Sandi beserta tim suksesnya ketika berkampanye, rencana stop reklamasi dan penutupan Alexis juga menjadi salah satu andalan Anies-Sandi untuk mendulang suara warga Jakarta. Tentu masih banyak program yang ditawarkan oleh Anies-Sandi seperti Oke Oce, KJP Plus, serta lainnya.

Stop Reklamasi

Anies mengatakan bahwa reklamasi Teluk Jakarta akan mengakibatkan rusaknya habitat di sekitar Teluk Jakarta. Dan reklamasi juga akan mengakibatkan banjir di Jakarta, karena air yang mengalir ke laut akan terhalang oleh pulau reklamasi dan kembali lagi ke Jakarta. Dan Jakarta pun akan kebanjiran akibat dari luapan air laut. Oleh karena itu, reklamasi harus dihentikan dan tidak boleh lagi dilanjutkan.

Ketika janji Anies ini ditagih oleh para nelayan di sekitar teluk Jakarta, apakah Anies-Sandi akan tetap menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta? Sampai sekarang Anies tidak berani secara terus terang mengatakan bahwa dirinya akan tetap menghentikan reklamasi. Karena pusat telah memerintahkan kepada Anies agar tetap melanjutkan proyek reklamasi Teluk Jakarta, dan juga karena ada negosiasi di rumah Prabowo antara pengembang dengan Anies-Sandi. Walau pun kita tidak tahu apa yang menjadi pembicaraan tetapi kita yakin bahwa ada pertemuan tersebut. Seperti yang dilansir Kompas, Anies telah mengakui bahwa memang ada pertemuan tersebut.

Jika janji Anies untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta ditagih oleh warga Jakarta, itu adalah hal yang wajar. Karena memang itulah yang diunggulkan oleh Anies-Sandi ketika berkampanye. Kalau janji ini tidak ditagih terus, lama-lama akan menghilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, warga Jakarta selalu mendesak Anies untuk segera menghentikan proyek reklamasi.

Ketika Anies ditagih janjinya, kenapa Gerindra harus kebakaran jenggot? Adalah M. Taufik yang menghendaki warga Jakarta untuk tidak membebani Anies-Sandi dengan desakan penghentian reklamasi. Karena program Anies-Sandi tidak hanya reklamasi. Tentu kita menjadi heran, jika sekarang Gerindra justru tidak menghendaki penghentian reklamasi. Ada apakah gerangan? Kenapa sekarang justru berbalik arah mendukung proyek reklamasi?

Dengan dalih bahwa masih banyak program Anies-Sandi yang harus dilaksanakan, maka warga Jakarta diharapkan untuk tidak mendesak Anies-Sandi menghentikan proyek reklamasi. Jika memang Anies konsen dengan janjinya, maka tidak ada alasan bagi Anies untuk tetap menyuarakan penghentian reklamasi ini, dan bukannya malah ngeles kesana-kemari.

"Jangan dibebankan hidupnya seolah-olah hanya reklamasi dan Alexis. Kasihan Anies-Sandi belum 100 hari sudah dikejar-kejar," ujar Taufik ditemui di kantor DPD Golkar Jakarta, Minggu (29/10).

Penutupan Alexis

Anies juga mengatakan bahwa jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta maka Alexis akan segera ditutup karena Alexis banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Karena publik tahu bahwa Alexis adalah sarang prostitusi terselubung, maka janji Anies ini sukses mendulang suara. Bahkan Anies sempat menyindir Basuki Tjahaja Purnama yang tidak berani menutup Alexis.

Tetapi kini, setelah Anies terpilih menjadi Gubernur DKI. Tampak ada keraguan dari Anies untuk menutup Alexis. Anies berlindung dibalik hukum, bahwa penutupan Alexis harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

Apakah itu berarti Anies juga tidak sanggup menutup Alexis? Sehingga sampai sekarang Anies tidak lagi bersuara tentang penutupan Alexis? Setiap kali ditanya wartawan mengenai penutupan Alexis, Anies selalu menghindari. Jika dulu, Anies menyindir Ahok tidak berani menutup Alexis, dan kini dirinya pun tidak berani menutup Alexis. Lalu apa bedanya?

Bahkan sekarang M. Taufik pun turut serta bersuara, agar warga Jakarta tidak terus menerus mendesak Anies-Sandi untuk menutup Alexis. Karena masih banyak program yang lebih penting untuk diselesaikan katanya. Lalu apakah Alexis tidak penting untuk ditutup? Apalagi menurut telusuran Detikcom, memang ada transaksi prostitusi di lantai 7 Alexis. Lalu kenapa Anies tidak berani menutupnya?

Kini janji tinggal janji.... bulan madu hanya mimpi....

http://www.laskar4d.com/registration



Sudah pasti Anies bingung. Dia digencet oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Kepura-puraan politik yang mencoba dilakukan oleh politikus culun Gerindra semacam Andre Rosiade hanya memusingkan Anies semata. Anies harus berhadapan dengan Gerindra, Prabowo dan pengembang reklamasi sekaligus. Pun hal ini belum sempurna karena harus berhubungan dengan para gatoloco politikus semprul di DPRD DKI Jakarta. Perang kepentingan terkait uang bejibun sebesar Rp 50 triliun menjadi tontonan warga yang dianggap tolol, bahlul seperti kaum Bumi datar.

Sebenarnya, Anies yang memang tidak becus bekerja – dengan bukti dipecat – hanya dihadapkan kepada dua plihan dengan konsekuensi yang sungguh tidak dia bayangkan. Kita lihat dengan jernih betapa tekanan itu datang bertubi. Gencetan Jenderal Luhut Pandjaitan, tekanan para ormas, sikap kepuraaan bin munafik Gerindra, kepentingan diam Prabowo, kepentingan bisnis pengembang, dan publik yang menonton sambil tertawa.

Omongan tidak bermutu Andre Rosiade hanya gaya-gayaan memutar-mutar alasan, yang pada akhirnya Anies tetap menyetujui adanya reklamasi. Pun dia juga tidak memiliki kekuatan apapun bahkan ngomong soal menyebut Luhut Pandjaitan saja tidak berani si Andre Rosiade. Politikus semprul semacam ini tidak memiliki kredibilitas dan hanya menjadi pajangan daftar tidak bermutu. Omongan politikus itu sebenarnya adalah singnal dan pesan agar Anies segera bertindak untuk kepentingan mereka.

Selain gencetan dari parpol, juga tentu tekanan dari Sandi sendiri. Kini dia dibuat bingung ke sana ke mari dengan dalih mendengarkan masyarakat. Masalah sudah jelas. Yang tidak jelas jutru niatan Anies dan Sandi, politikus DPRD, pengembang dalam melawan proyek reklamasi yang semuanya telah berkekuatan hukum. Tekanan Sandi ini tidak bisa dianggap remeh. Karena Anies dalam mencapai kursi gubernur hanyalah bermodalkan dengkul – tidak seperti Sandi yang menghabiskan lebih dari Rp 60 miliar, sementara Anies? Modal dengkul jika dibandingkan pengeluaran Sandi.

Gencetan Luhut Pandjaitan jelas. Dia memaksa ketentuan pemasukan retribusi 15% dari NJOP proyek reklamasi diberlakukan. Ini keuntungan buat kas DKI. Kuncinya dipegang olehnya. Semua persyaratan telah terpenuhi terkait reklamasi. Upaya menurunkan retribusi kewajiban pengembang di bawah angka 15% adalah jelas perbuatan lacung bin korup. Itu amanat dan kesepakatan yang sudah diambil oleh Ahok dengan pengembang. Dengan angka ini maka DPRD DKI Jakarta tidak akan mendapatkan apapun dari proyek reklamasi.

Maka Anies pun mendapat tekanan dari DPRD DKI Jakarta untuk meloloskan reklamasi. Tidak ada jalan lain. Publik semua tahu bagaimana mereka berusaha menurunkan angka retribusi yang disetujui oleh Ahok dan pengembang dari angka 15% ke angka hanya 5% - dengan menghilangkan potensi pendapatan sebesar sekitar Rp 35 triliun sampai Rp 50 triliun. Terkait hal ini si koruptor Gerindra ditangkap yakni adik koruptor M. Taufik bernama M. Sanusi.

Gencetan DPRD DKI ini benar-benar menimbulkan simalakama bagi mereka sebenarnya. Namun sikap ndableg dan tidak tahu malu rupannya akan menjadi gambaran – dengan berbagai excuses alias alasan pembenaran justifikasi. Kemungkinan menurunkan nilai retribusi dan potensi pendapatan akan menunjukkan secara kasat mata korupsi dan KKN yang KPK harus lihat.

Para ormas pendukung Anies pun yang hobinya demo-demo bernasi bungkus selama Djarot-Ahok-Jokowi juga ikut bermain. Caranya mereka berkolaborasi dan melakukan pendekatan dengan para pengembang. Lalu mereka bisa dengan leluasa melakukan tekanan kepadanya. Jelas mereka akan menggencet dia tanpa ampun. Pun kepentingan ormas jelas: agar Anies mengikuti aturan dan tetap melanjutkan reklamasi.

Kepentingan lainnya adalah orang di sekeliling Prabowo. Prabowo memertemukan Anies, pengembang dan Prabowo sendiri, termasuk beberapa penguasaha. Prabowo tentu memiliki kepentingan terkait dengan pencitraan politik. Tentu omogannya standard normative, namun simbol politik pertemuan itu justru yang memiliki makna.

Nah, melihat gambaran seperti itulah, Anies kini tujuh keliling pusing. Hingga segala program yang dia janjikan belum satu pun yang terbukti. Pun dalam hal pelaksanaan pekerjaan dan APBD, E-budgeting telah mengunci rapat dan hanya memberikan sedikit ruang main baginya dan DPRD DKI Jakarta. Cepat atau lambat mereka frustasi. Dan, itu telah dimulai dengan tekanan-tekanan termasuk yang terpenting bagi mereka semua: reklamasi. Lawanlah Luhut Pandjaitan, Sandi, Gerindra, para ormas pendukung, pengembang, dan publik yang terpecah. Salam bahagia ala saya.

http://www.laskar4d.com/registration

http://www.laskar4d.com/registration

Singkat saja, aku ingin menuliskannya!

Belum juga resmi menjabat, sudah ada satu janji kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang batal dipenuhi. Janji yang dimaksud adalah izin untuk menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sekaligus. Keduanya menamai program itu dengan nama KJP Plus.

Edriana Noerdin, anggota tim sinkronisasi pasangan Anies-Sandiaga untuk bidang kesejahteraan rakyat mengumumkan bahwa janji kampanye keduanya untuk menggulirkan KJP Plus secara resmi batal dilaksanakan.

Pasalnya, bila janji itu direalisasikan, yang terjadi adalah double budget atau anggaran ganda. Ini melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. "Itu yang akan dihindari (yakni) double budget. Jadi, kita tidak akan melakukan double budget,

Apa yang dipaparkan secara singkat diatas adalah sebelum dilantik menjadi Gubernur. Bagaimana dengan janji yang lain, setelah usai dilantik?

Janji yang menjadi buah bibir publik dari gubernur-wagub baru ini, antara lain janji pembangunan rumah dengan uang muka (DP) nol persen, membangun tanpa gusur, dan program pembangunan 200.000 Pengusaha (Wira Usaha) Baru melalui program OK OCE (One Kecamatan One Center for Enterpreneur).

Program DP nol persen ini menjadi sorotan utama warga, ya tentu saja, sederhananya dan pada kenyataannya warga memang membutuhkan rumah, apalagi dengan DP 0 persen, ini sangat menggiurkan, akan tetapi sempat menjadi polemik yang semeraut di masa kampanye. Sebagian memandang bahwa program ini tidak realistis dan mengada-ngada. Hemat saya, tunggu saja realisasinya!

Janji berikutnya akan mengatasi macet. Tetapi apa yang sudah instruksikan oleh Sandiaga banyak menuai kritik dan jadi bahan bully, seperti instruksi "cari rute baru" untuk mengatasi macet.

"Cari rute-rute transjakarta, bisa merekayasa jalurnya supaya tidak terlalu macet karena ini sekarang kan ada pembangunan enam proyek besar ini. Be innovative-lah," kata dia.

Jakarta memang padat, jadi wajar kalau sebagian orang menertawakan instruksi / perintah Sandi untuk mencari rute alternatif, sampai-sampai netizen membuat meme dengan gambar Bus terbang, yang maknanya rute jalur udara. (Ada-ada saja)

Berikutnya tentang banjir, lagi dan lagi, gubernur - wagub baru DKI Jakarta menuai kritik dan bully dari sebagian warga, seperti penyebab banjir oleh kebun teh.

"Yang paling penting air menyerap dulu di hulu. Kalau air tersalurkan ke sungai, ya dia akan banjir di Jakarta. Karena dulu ketika masih hutan, penyerapan air tinggi. Dan ketika sekarang menjadi kebun teh, air cepat sekali mengalir," keluh Anies.

Apa yang diucapkan Anies, banyak dibandingkan dengan apa yang dilakukan Ahok, seperti untuk melihat penyebab banjir, Ahok blusukan ke gang-gang sempit, melihat-lihat selokan, sungai-sungai kecil, tumpukan sampah dikali, dst, hingga mengeluarkan solusi konkrit.

Seperti normalisasi sungai, Menurut Ahok, berkat normalisasi sungai selama masa pemerintahannya, titik banjir di Jakarta menyusut secara signifikan. Pada 2012 terdapat 2.200 lokasi banjir dan pada 2016 jumlahnya tinggal 80 lokasi. "Matematika sederhana. Kalau untuk (hitungan) bencana dari dua ribu berkurang ke 80, itu berarti berhasil," ujar Ahok.

Ahok pernah mengatakan, siapapun yang nanti menjadi gubernur DKI harus melakukan normalisasi sungai jika ingin mengatasi banjir. (Tempo)

Mengerikan memang, belum genap satu bulan, janji-janji Gubernur-Wagub baru DKI langsung menjadi sorotan utama, ironisnya menjawab janji-janji tersebut malah ditawain warga, bahkan sampai banyak meme yang beredar di medsos yang bermakna "satu-persatu janji berguguran"

Para simpatisan Anies-Sandi melawan dengan menyebut "gagal move on". Sebetulnya para pendukung Basuki, mengharapkan bahwa janji kampanye terpenuhi dan dijawab dengan konkrit. Jadi saya pikir wajar bukan gagal move on.

Akhir kata dari tulisan yang carut marut ini dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, jika tahu bahwa "mereka" tidak mampu bekerja, ya sudah tidak usah ditagih janjinya, sing penting seiman.

Akan tetapi sebagai warga, wajar saja jika mengharapkan pemimpin yang bukan tukang obral janji. Akh jadi kangen Basuki. Kalau kalian sebut "mereka" tidak mampu bekerja, kenapa harus menagih janjinya. Sing penting seiman. Biarin aja, LOL. Lagian kan baru menjabat, ya tunggu aja kedepannya bagaimana, terealisasikan atau hanya celoteh.

Ada-ada aja netizen, dari meme rute bus jalur terbang sampai dengan banjir karena kebun teh. Akhhhh rindu Basuki yang blusukan sampai ke tong sampah dan sungai-sungai kecil, hingga menemukan solusi konkrit seperti normalisasi sungai, kalau tidak ada si SARA bin Perihbumi bisa kelar tuh program Basuki alias tuntas. Kalau meme rute terbang itu, aku sulit membayangkannya karena aku tidak berteman dengan Doraemon.

Duhhhh sepertinya berguguran, kalau gugur bunga masih mending karena akan dijawab oleh musim semi bukan persekusi.

http://www.laskar4d.com/registration

http://www.laskar4d.com/registration

Hari ini hari Sumpah Pemuda, harinya kaum muda Indonesia yang berjanji untuk bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu Bangsa Indonesia, menjunjung tinggi berbahasa persatuan Bahasa Indonesia. Yah… Indonesia bukan Islam saja, Katolik saja, Kristen saja, Hindu saja, Budha saja, dan Konghucu saja. Juga bukan Jawa saja, Batak saja, Dayak saja, Minang saja, dan lain sebagainya etnis di Indonesia ini. Indonesia itu satu, se-berbeda apa pun agamanya, dan se-beragam apa pun etnisnya.

Nah saya mau mengingatkan itu kembali kepada seorang sengkuni dari zaman old, Amien Rais, yang beberapa hari yang lalu mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial ketika berorasi menolak perppu ormas no. 2 Tahun 2017. Ada dua hal yang sangat provokatif menurut saya.

Perppu No. 2 Tahun 2017 untuk melenyapkan kekuatan Islam

Menurut sengkuni zaman old ini:

"Perppu Nomor 2 Tahun 2017 jelas sebagai pisau politik untuk melenyapkan kekuatan Islam satu demi satu. Yang ditusuk dengan pisau itu HTI. Saya imbau kepada ulama pemimpin tokoh Islam yang keblinger, mereka harus sadar.”

Sebagai non-Islam, pernyataan ini cukup berbahaya dan penuh tanda tanya. Pertama, melenyapkan kekuatan Islam yang mana? Setahu saya, Jokowi selalu mengunjungi pesantren dan bertemu dengan ulama pada setiap kunjungannya ke daerah. Bahkan Jokowi menjadikan Din Syamsudin sebagai orang nomor satu untuk menangani masalah perbedaan agama dan peradaban.

Kalau sengkuni zaman old ini mau jujur, seharusnya dia mengapresiasi Jokowi yang semakin hari semakin memperhatikan pesantren-pesantren sebagai pusat pendidikan kaum muda Islam. Sangat memperhatikan mereka.

Kedua, apa hubungan pembubaran HTI dengan kekuatan Islam? HTI memang bagian dari Islam dan mengaku Islam. Tetapi HTI bukan representasi kekuatan Islam di Indonesia. HTI adalah organisasi politik dari luar Indonesia yang dibawa ke Indonesia untuk merusak bangsa ini dengan membawa ideologi khilafah. Jadi HTI bukan ormas dakwah, melainkan organisasi politik Hizbut Tahrir yang berada di Indonesia.

Apalagi dari sekian ribu ormas Islam, hanya HTI saja yang dibubarkan pemerintah karena memang sejauh ini hanya HTI yang secara lantang menolak ideologi Pancasila dan ingin menggantinya dengan ideologi khilafah. Apakah akan terjadi hal yang sama pada ormas Islam lainnya? Tidak akan terjadi sejauh ormas itu tidak bertentangan dengan Pancasila dan tidak mengancam keutuhan bangsa.

Sebenarnya Perppu No. 2 Tahun 2017 sudah sangat jelas. Ormas apa pun, bukan hanya ormas Islam, melainkan ormas apa pun, yang bertentangan dengan Pancasila, bertindak sewenang-wenang, serta mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, harus dibubarkan. Jadi tidak ada bahaya terhadap organisasi lainnya. Bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mengancam keutuhan NKRI, sudah menjadi kewajibannya. Tindakan pemerintah itu adalah amanat UUD 1945.

Oh iyah…. Islamophobia lahir karena apa? Karena teroris di Indonesia ini terjadi dilakukan oleh teroris mengatasnamakan Islam. Karena segelintir ormas Islam yang merasa berhak melakukan apa saja kalau tidak sesuai kemauan mereka. Karena ideologi HTI yang menolak Pancasila. Jadi bukan karena pemerintah, masyarakat dan non-Islam yang memframing, melainkan akibat tindakan oknum-oknum yang merasa pemilik surga.

Menyinggung soal kafir yang di sisi Jokowi

Menurut, Amien Rais, sengkuni zaman now:

"Ingat kalau Allah sudah menginginkan makar maka tokoh-tokoh kafir di sisi Jokowi tidak akan ada artinya.”

Sebenarnya ini sangat mengecewakan, kenapa bisa orang berpendidikan, politisi, mantan ketua partai, dan pengalaman berharga lainnya, berpikiran seperti ini. Harusnya Amien Rais jauh lebih bijaksana dari ini. Tetapi ah….sudahlah…

Ada beberapa hal tersirat dalam pernyataan Amien Rais. Pertama, tokoh kafir di sisi Jokowi. Siapa sih yang dimaksud sengkuni ini? Memang ada beberapa orang kristiani yang menjadi anggota kabinet kerja, tetapi apakah itu artinya apakah mereka dikenal sebagai pegiat anti-Islam? Dari antara mereka, tidak ada satu pun yang menunjukkan indikasi ke sana. Bahwa mereka dipilih dari antara sekian banyak profesional adalah demi kemajuan bangsa. Mereka dipilih berdasarkan kemampuan bukan agamanya.

Kedua, perppu hasil pemikiran kafir di sisi Jokowi. Jadi benar bahwa ada orang kafir, versi sengkuni, di sisi Jokowi. Tetapi tidak ada kaitannya dengan perppu ormas. Kalaupun, misalnya, perppu hasil bisikan mereka, masih ada DPR sebagai lembaga pengesahan perppu menjadi undang-undang. Saya tidak mau berspekulasi soal ini, tapi yang jelas sangat tidak masuk akal bila perppu ormas dibuat hanya karena sentimen agama. Sangat memalukan.

Ketiga, Jokowi disetir kafir. Ini lebih aneh lagi. Bahkan Megawati dan JK tidak bisa menyetir Jokowi, apalagi bawahannya. Ini logika paling goblok yang perah saya dengan dari kalangan politisi. Kalau kaum datarian dan cabuler berpendapat seperti ini, masih bisa dimaklumi. Tetapi kalau Amien Rais yang berbicara seperti ini, sangat memalukan generasi zaman old.

Keempat, konfirmasi bahwa ada keinginan makar. Amien Rais bersembunyi di belakang nama Allah. Dia menyebut kalau Allah menginginkan makar, bla bla bla bla, padahal dia sendiri yang menginginkan makar, melengserkan Jokowi sebagaimana dulu ia melengserkan Shoeharto dan Gusdur. Dia tidak tahu bahwa zaman sudah berubah dan keadaan negara sudah tidak seperti yang dia bayangkan.

Amien Rais eksis di bumi datar

Kalau masih ada kaula muda zaman now yang mau mendengarkan pernyataan Amien Rais yang seperti ini apalagi mengikutinya, bisa dipastikan mereka pasti penghuni bumi datar dan pengikut kaum cabuler. Apalagi kalau diajak berdebat langsung mencaci maki dan marah-marah, mereka ini adalah pentol-korekers. Hahahaha…..

Pesan saya untuk Amien Rais. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya ingin Indonesia ini lebih baik, itu saja. Untuk menjadi lebih baik, pernyataan-pernyataan Amien Rais ini sangat tidak pantas karena kontraproduktif dan berpotensi memecah belah bangsa ini. Sebaiknya Amien Rais mempersiapkan masa tua yang tenang. Mengajak generasi zaman now mencintai bangsa ini dan siap membela negara dengan kemampuan-kemampuan mereka masing-masing. Atau kalau tidak bisa mengajak, jalan terakhir diam saja. Semoga semakin tua semakin bijaksana, ya Pak Amien.

Salam dari rakyat jelata

http://www.laskar4d.com/registration


Fenomena unik terjadi di Italia. Seorang wanita berusia 101 tahun berhasil melahirkan seorang bayi. Uniknya lagi, bayi ini adalah anaknya yang ke-17. Bagaimana mungkin seorang nenek dengan usia sangat tua mampu hamil dan melahirkan?

Dalam keadaan normal, peluang seorang wanita untuk hamil akan berkurang drastis setelah menginjak usia 40 tahun. Hal ini terjadi karena setelah usia tersebut, ovarium (indung telur) tak lagi rutin menghasilkan sel telur setiap bulannya.

Anatolia Vertadella, demikian nama nenek berusia 101 tahun itu, sebenarnya sudah tak memiliki kesempatan untuk hamil dan punya anak. Pasalnya, ia sempat mengalami kanker ovarium saat berusia 48 tahun. Untuk bisa mencapai keinginannya memiliki anak, ia melakukan transplantasi indung telur.

Di beberapa negara seperti Turki dan India, operasi transplantasi indung telur sudah bukan hal yang asing lagi. Transplantasi ini sering dilakukan pada penderita kanker organ reproduksi yang masih ingin punya anak, serta orang yang ingin mengubah jenis kelaminnya.

Pada kasus Anatolia, selain transplantasi indung telur, ia juga mencari donor sperma agar bisa hamil karena suaminya telah meninggal dunia hampir 20 tahun silam. Sang pendonor adalah seorang pria Katolik berusia 26 tahun.

Dari perjuangannya inilah, lahir seorang bayi laki-laki dengan berat badan 4 kg, bernama Francesco. Ia lahir dalam kondisi yang sangat sehat.

Dengan demikian, saat ini Anatolia menjadi ibu tertua yang melahirkan bayi karena bersalin pada usia 101 tahun. Rekor sebelumnya dimiliki oleh Malegwale Ramokgopa, seorang ibu asal Afrika Selatan, yang melahirkan anak pada usia 92 tahun.


Sudah lewat seminggu pelantikan Anies-Sandi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tetapi apa yang dapat kita lihat dan kita rasakan dari mereka berdua? Hari pertama ketika dilantik menjadi Gubernur, Anies Baswedan telah membuat heboh jagat raya. Istilah pribumi kembali dikumandangkan, padahal itu tersebut sudah dilarang oleh Habibie melalui Inpres ketika menjadi Presiden.

Kemudian Sandiaga Uno yang tidak patuh pada terhadap pakaian dinas harian yang diwajibkan sesuai dengan Pergub No.23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas. Sandiaga Uno dengan santai ngantor menggunakan running shoes, tidak menggunakan ikat pinggang. Dan kemudian Sandiaga meminta diskresi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tetap dapat menggunakan running shoes ketika ngantor. Bahkan Sandiaga Uno mengklaim bahwa dia telah mendapatkan diskresi tersebut langsung dari Anies Baswedan.

Cerita yang tidak mengenakkan lainnya adalah ketika pegawai Pemprov DKI Jakarta mengadakan acara di Puncak, Jawa Barat. Bahkan saat itu, polisi sempat heran ketika rombongan Anies Baswedan menerobos arus one way Puncak. Seakan-akan Anies tidak mengindahkan instruksi dari polisi. Arogansi dari Anies Baswedan ini mendapat kecaman dari netizen. Karena sudah tahu bahwa setiap akhir pekan arus ke puncak pasti macet, kenapa tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Jika kemudian Dishub DKI Jakarta membantah tidak berkoordinasi mengenai rombongan Gubernur Anies Baswedan yang akan mengadakan acara di Puncak, tetapi hal tersebut sudah terlambat. Karena kesan negatif terhadap Gubernur Anies yang arogan keburu mencuat di media sosial.

Sehari-hari hanya berkutat pada kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, membuat orang banyak pesimis Anies dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta ini. Anies dianggap hanya bisa beretorika saja tetapi tidak dapat menyelesaikan permasalahan. Dan akan terus ngeles kesana-kemari. Hal-hal yang tidak perlu pun sering terjadi antara Anies dan Sandi. Bahkan kemarin, Anies sempat menggunakan sepatu pantofel warna coklat yang tidak sesuai dengan pakaian dinas harian Pemprov DKI Jakarta.

Jika ini terus-terusan terjadi, tentu masyarakat akan menilai bahwa Gubernur Anies tidak akan kompeten mengatasi masalah Jakarta yang begitu kompleks. Bukan saja masalah banjir yang akan segera menghadang, karena saat-saat ini sudah memasuki musim hujan. Tentu saja daerah-daerah langganan banjir akan kembali menjadi sorotan publik. Apakah daerah-daerah tersebut akan kembali digenangi banjir seperti tahun-tahun lalu. Ataukah Anies sudah mengantisipasi hal tersebut.

Persoalan-persoalan macet yang tetap menghantui warga Jakarta, apakah akan ada solusinya di jaman pemerintahan Anies Baswedan? Ini juga menjadi PR yang cukup menyita perhatian Anies Baswedan. Untuk hal ini, Anies memang sudah mengantisipasinya. Anies telah mendatangi titik-titik yang menyebabkan kemacetan. Proyek-proyek infrastruktur yang menjadi biang kemacetan diinstruksinya untuk segera diselesaikan secepatnya. Hal yang lain yang patut kita apresiasi dari Gubernur Anies adalah, Anies tetap menerima pengaduan warga Jakarta seperti yang Ahok lakukan setiap hari. Walau pun Anies sempat mewacanakan tidak akan menerima aduan warga seperti yang dilakukan Ahok, karena menurut Anies hal tersebut seharusnya tidak terjadi jika pemimpin Jakarta dapat menyelesaikan masalah sebelum ada aduan warga.

Apakah Anies dapat menyelesaikan permasalahan warga Jakarta tanpa ada aduan? Apakah Anies akan dapat melihat permasalahan warga satu demi satu? Sedangkan warga yang mengadu ke Balaikota tidak semuanya bersifat umum. Bahkan ada warga yang mengadu ke Balaikota hanya karena masalah pribadi yang mereka sendiri tidak dapat menyelesaikannya. Seperti warga yang menderita penyakit kronis tetapi tidak ada biaya untuk berobat, mereka datang mengadu ke Balaikota siapa tahu mendapatkan dana bantuan yang dapat dipergunakan untuk menjalani pengobatan penyakitnya.

Ada juga warga yang mengadu karena tanahnya diserobot oleh orang lain. Dan tentu saja hal demikian tidak akan bisa diselesaikan tanpa adanya pengaduan dari warga. Jadi, waktu yang diberikan Anies untuk mendengar dan menindaklanjuti aduan warga tentu sangat dibutuhkan. Karena dari aduan warga lah Anies dapat mengetahui kompleksitas permasalahan yang ada di Jakarta ini.

Tentu yang kita harapkan adalah Anies tidak hanya mendengar pengaduan warga kepada dirinya tanpa turut serta menyelesaikan masalah tersebut. Karena warga mengadu ke Balaikota mempunyai satu harapan agar permasalahan dirinya dapat segera diselesaikan. Dan akan percuma saja jika aduan tersebut hanya didengarkan saja tanpa ada tindak lanjutnya. Karena itu bukan yang diharapkan oleh warga.

Jika Anies hanya bisa beretorika pada saat ada pengaduan warga, maka lama-lama warga juga akan kembali kecewa, karena aduan mereka hanya didengar saja tanpa ada kelanjutannya. Dan kita akan melihat apakah semakin hari warga akan banyak mengadu atau kah akan semakin sedikit. Karena dari sana kita akan dapat mengukur kepuasan dari warga Jakarta.

Kalau semakin sedikit yang mengadu, berarti mereka kecewa karena aduan mereka tidak pernah ditindaklanjuti. Begitu juga sebaliknya. Kalau semakin banyak yang mengadu, maka berarti warga puas karena aduan mereka diperhatikan sehingga mereka cerita dari mulut ke mulut dan kemudian akan mendapatkan antusiasme warga untuk mengadu ke Balaikota.

Saya kira demikian dulu, mudah-mudahan Anies tidak mengecewakan warga Jakarta.

http://www.laskar4d.com

http://www.laskar4d.com/registration

Baru memasuki minggu kedua menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sudah ancang-ancang dan pasang kuda-kuda akan melibas kebijakan Ahok terkait lelang konsolidasi dengan dalih keberpihakan kepada usaha kecil dan menengah.

Menurut Sandiaga Uno Peraturan Gubernur yang dibuat Ahok soal lelang konsolidasi itu hanya bikin perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah akan sulit menang proyek pembangunan di Jakarta.

Sistem Lelang Konsolidasi menutup kesempatan perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah, serta bikin mati usaha mikro untuk garap proyek-proyek pembangunan di Jakarta karena tidak memenuhi kriteria klasifikasi.

Maka dengan dalih keberpihakan terhadap perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah serta usaha mikro, Sandiaga Uno akan hapus kebijakan Lelang Konsolidasi besutannya Ahok tersebut.

Ya begitulah kura-kura Jakarta ditangan Wahgabener, eh salah Wagubernur, yang baru ini. Jakarta bakal balik lagi ke jaman Jahiliyah kayak jaman si kumis yang dulu itu.

Perusahaan-perusahaan siluman abal-abal akan bermunculan bak jamur di musim penghujan. Tanpa ketar ketir lagi mereka akan banyak bermain di setiap Sudin.

Mereka akan leluasa memburu rente proyek-proyek Pemprov DKI dengan kongkalingkong sama para begundal supaya mendapatkan penunjukan langsung atau tender abal-abal.

Padahal tujuan Ahok menerapkan kebijakan Lelang Konsolidasi tersebut untuk memberangus para mafia proyek siluman, mencegah para kontraktor abal-abal untuk ikut bermain.

Tujuan lainnya yaitu untuk menghindari perusahaan-perusahaan abal-abal yang tidak bermutu dengan hasil kerja yang tidak sesuai spek yang penting dapat proyek dan fulus lancar.

Lelang Konsolidasi besutannya Ahok adalah program lelang yang menggabungkan proyek-proyek sejenis bernilai kecil sehingga memiliki nilai yang besar.

Lelang tersebut bersifat terbuka bagi perusahaan-perusahaan yang mampu menggarap proyek-proyek di lingkungan Pemprov DKI. Perusahaan-perusahaan tersebut lalu diaudit, harga mereka wajar atau tidak, dan lain sebagainya.

Nilai positif dari Lelang Konsolidasi, yaitu harganya terbuka dan standar, kualifikasinya terbuka, persyaratan teknis dan tenaga ahli terbuka, likuiditas perusahaan juga terbuka. Perusahaan yang terpilih dalam lelang konsolidasi pasti kredibel.

Jujur saja saya heran dengan pola berpikir Sandiaga Uno ini. Kebijakan yang baik kok dihapus, dalihnya keberpihakan terhadap perusahaan-perusahaan kelas kecil dan menengah.

Yang jelas ini akan sangat bahaya sekali jika Lelang Konsolidasi tersebut benar-benar dihapus oleh Sandiaga Uno. Ini sama saja berniat menghilangkan transparasi agar bisa mengatur proyek-proyek buat kelompok tertentu.

Para mafia proyek akan jingkrak kegirangan. Mereka akan dengan mudahnya bermain. Tinggal pinjam nama perusahaan orang lain, ujung-ujungnya menang tender, lalu bayar fee sekian persen buat si pemilik perusahaan yang dipinjam.

Modus model beginian sudah bukan barang baru lagi dan sudah terbiasa dipraktikan oleh para begundal mafia proyek di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Contoh gampangnya begini. Seorang Lurah akan bangun Taman Bermain Anak-anak. Lalu proyek Taman Bermain Anak-anak itu diserahkan ke Ponakannya si Lurah yang lagi nganggur. Maka dibuatlah perusahaan oleh si ponakannya pak Lurah tersebut agar bisa garap proyek Taman Bermain Anak-anak itu.

Hasilnya proyek yang digarap tersebut tidak karu-karuan, bahkan bisa mangkrak, karena digarap oleh orang yang tidak profesional dibidangnya dengan perusahaan yang asal jadi. Itulah sebabnya kenapa Ahok mengunci praktik-praktik busuk model beginian dengan sistem Lelang Konsolidasi. Paham kan maksud saya?

Jangan dipikir mudah kalau Sandiaga Uno ini bisanya hanya berwacana saja. Masih ingat proyek abal-abal UPS yang bikin Haji Lulung itu bolak-balik ke diperiksa di Bareskrim Polri? Proyek fiktif tapi nilainya nauzubillah. Apa mau terulang kembali?

Janganlah merubah tatanan yang telah dibangun Ahok untuk meminimalisir kecurangan proyek. Proyek-proyek di lingkungan Pemprov DKI butuh perusahaan-perusahaan profesioanal yang kredibel dan sudah berpengalaman. Makanya kenapa ada Lelang Konsolidasi.

Mau protes sampai mulut berbusa pun kalau Sandiaga Uno tetap bersikeras hapus kebijakannya Ahok, ya mau bilang apalagi karena kebijakan kini sepenuhnya berada di tangan Sandiaga Uno.

Untuk memimpin Jakarta yang dipenuhi mafia dan Abu Nawas Made in Indonesia memang dibutuhkan pemimpin yang cerdas dan pemberani seperti Ahok yang punya nyali tinggi membuat gebrakan-gebrakan yang bikin para koruptor dan pecundang mati kutu.

Di era Ahok, APBD dikunci dengan password yang tembusannya ke KPK dan BPK, sehingga susah mau nyolong. Itulah sebabnya Ahok dibuat tumbang dengan jualan ayat dan ngancam-ngancam mayat. Ini fakta.

Ya beginilah kalau menang akibat hasil Saracen tidak mau menyolatkan mayat mengusir orang sholat dan menjual ayat didemo berjilid-jilid yang dipimpin habib panglima jenderal tukang mesum dan zinah. Hasilnya tidak punya solusi kecuali main hapus program yang sudah disusun dengan baik oleh Ahok.

Mbok ya program yang baik yang sudah dibuat berdasarkan kajian para ahli dibidangnya janganlah dihapus. Kalau memang Sandiaga Uno adalah pengusaha yang hebat, ya bikin dong kebijakan baru untuk memberikan pekerjaan kepada UKM dan perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah, serta usaha mikro.

Semoga saja tidak ada masalah dikemudian hari dengan dihapusnya Lelang Konsolidasi itu, misalkan semua proyek dikerjakan oleh perusahaan-perusahaannya Sandiaga Uno.

Atau Sandiaga bikin perusahaan baru dengan struktur organisasi kepemilikan pakai nama orang lain untuk garap proyek-proyek di ruang lingkup Pemprov DKI Jakarta. Kita lihat saja bagaimana nasib Jakarta dibawah kendali Sandiaga Uno ini. OTT itu sakit, bung.

http://www.laskar4d.com/registration

http://www.laskar4d.com/registration

Kekalahan Manchester United dari klub promosi Huddersfield Town dengan skor tipis 1 – 2, menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola Inggris. Prediksi di atas kertas yang mengatakan, Manchester United akan menang mudah, semua terpatahkan. Nama besar sebuah klub tidak bisa menjamin akan dengan mudah menang melawan klub kecil.

Sorotan tajam diberikan kepada pemain anyar Manchester United yaitu Lindeloef. Blunder yang dilakukannya membuat tim ketinggalan dari Huddersfield Town. Pemain yang didatangkan dengan biaya yang tinggi, tidak dapat membantu tim untuk mengatasi kecolongan di lini belakang.

Keindahan Liga Primer Inggris tersaji pada pekan ke 9. Selain kekalahan Manchester United, banyak juga drama yang terjadi pada partai-partai lainnya.

Kemenangan beruntun Manchester City di kandang sendiri atas klub Burnley, 3 berbalas 0. Juga menjadi buah bibir. Persaingan menjadi yang terbaik di Inggris akan semakin menarik kita nikmati dan saksikan. Permainan City yang terus memborbardir pertahanan Burnley, sangat menarik untuk kita lihat pada partai Manchester City selanjutnya.

Selama ini Manchester City mendulang banyak gol dari permainan terbuka. Pada pertandingan melawan Burnley, mereka mendapatkan dua gol dari service bola mati. Satu gol lagi datang dari serangan balik yang begitu cepat.

Sementara Chelsea, menunjukkan perjuangan yang begitu keras pada babak kedua. Pada awal kedua mereka sudah ketinggalan 1-2 dari Watford. Kejelian Antonio Conte memasukkan William dan M. Batshuayi pada babak kedua berbuah manis. 3 gol dapat mereka ciptakan pada sisa babak kedua. 2 gol dari M. Batshuayi dan satu gol lainnya dari Azpilicueta.

Ini mengindikasikan bahwa para pemain dengan Antonio Conte tidak terjadi gesekan yang berarti. Masih terlalu dini untuk dapat menyimpulkan bahwa tidak terjadi apa-apa dengan tim Chelsea. Apakah karena tuntutan suporter yang terlalu berat, yaitu mempertahankan gelar Liga Primer Inggris?

Sementara pertandingan dengan tensi yang tinggi terjadi di Wembley. Tuan rumah Tottenham Hotspur menjamu tim kuat dari kota Liverpool. Permainan menawan dari kedua tim sangat indah untuk kita saksikan. Hasil akhir berkata lain.

Kemenangan dengan skor mencolok, membuat Liverpool harus berpikir ulang untuk target mereka musim ini yaitu menjadi juara Liga Primer Inggris. Karena hingga pekan ke 9, mereka berada di luar zone 6 besar. Padahal pada musim lalu mereka berada pada peringkat ke empat di akhir kompetisi.

Permainan cepat yang ditunjukkan Tottenham menjadi pukulan telak bagi para pemain belakang Liverpool. Harry Kane menjadi bintang lapangan dengan menyumbang 2 gol dan satu operan kunci yang menjadi gol bagi Son.

Klub London Utara lainnya yaitu Arsenal juga memberikan hasil yang positif bagi suporter. Dalam 4 kali klub Arsenal melakukan kunjungan ke markas lawan. Hanya 1 poin yang didapat yaitu ketika berhasil menahan Chelsea dengan skor 0 – 0. Tiga pertandingan lain mendapatkan hasil minor berujung kekalahan.

Hasil yang didapatkan ketika menang di kandang Everton, bisa memompa semangat para pemain memberikan hasil positif bagi pertandingan lainnya. Permainan dengan tempo cepat diperagakan oleh para pemain tengah dan depan Arsenal. Serangan balik cepat menjadi senjata utama Arsenal ketika menghancurkan Everton 5 – 2.

Sanchez, Ozil, Monreal, Lacazette, dan Ramsey adalah penyumbang gol bagi Arsenal. Sementara gol dari Everton berasal dari seroang pemain yang sering menjadi momok bagi Arsenal yaitu Rooney. Satu gol lainnya merupakan gol akibat kesalahan pemain belakang Arsenal.

Kredit layak diberikan kepada Ozil dan Sanchez yang bermain baik pada perandingan tersebut. Kedua pemain yang pada awal musim disebutkan akan meninggalkan Arsenal, memberikan permainan terbaik mereka. Ozil juga sedang dikabarkan akan bereuni dengan Jose Maurinho di Manchester United. Melihat grafik permainan Arsenal, akan menimbulkan harapan menjadi yang terbaik di tanah Inggris.

Memang hingga pekan kesembilan, dua tim dari Manchester masih menjadi yang terbaik pada klasemen sementara. Tapi 3 klub London berada dibelakang mereka, akan terus memberikan tekanan. Menarik untuk kita saksikan partai-partai ke depan. Siapa yang akan juara, masih perlu perjuangan keras dan stategi yang tepat. Apalagi Manchester United, Manchester City, Chelsea, Tottenham, dan Arsenal masih membagi konsentrasi mereka di Liga Champion dan Liga Europa.

Begitulah .....

http://www.laskar4d.com/registration

http://www.laskar4d.com/registration

Baru 6 hari jadi Gubernur DKI Jakarta gayanya Anies Baswedan ini sudah kayak Presiden aja. Rombongan mobilnya dan para pejabat Pemprov DKI pun melawan arus di Puncak sehingga memgakibatkan kemacetan yang sangat parah.

Padahal Presiden Jokowi saja tidak pernah begitu yang bikin susah orang banyak. Baru jadi Gubernur saja sudah belagu bener orang ini. Presiden Jokowi saja yang kena macat di acara penting di HUT TNI, dia jalan kaki 3 km. Padahal Presiden punya kuasa untuk memerintahkan mensterilkan jalan, tapi pak Jokowi lebih memilih jalan kaki agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Memang orang angkuh dan sombong seperti Anies Baswedan ini sifat egoisme tinggi. Dia tidak mau merasakan kemacetan, tapi mau enaknya sendiri di jalan. Pemimpin itu harus merakyat, memberi contoh yang baik supaya orang juga taat aturan yang diberlakukan. Ini malah mengajarkan prilaku pelanggaran hukum yang tidak benar.

Akibat rombongan Anies Baswedan yang pulang dari acara Tea Walk di Puncak yang diikuti ribuan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bikin situasi arus lalu lintas di Puncak jadi kacau balau.

Baru jadi Gubernur saja sudah merasa harus dilayani melebihi Raja salman, kelakuan koboi seperti jaman orde baru yang merasa kuasanya tinggi dan wajib dilayani. Heran.

Kasat Lantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Hasby Rastama menjelaskan, bahwa si Anies Baawedan ini turun dari Puncak menuju Bogor pukul 08.00 WIB, padahal Satlantas Polres Bogor tengah memberlakukan sistem satu arah atau one way sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Hebatnya Anies Baswedan malah minta Polisi buka julur pada saat one way. Akibat ulah Anies Baswedan yang sok berkuasa ini bikin Kepolisian Resor Bogor pun kelimpungan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama pun dibuat terkaget-kaget melihat iring-iringan rombongan mobil Anies Baswedan yang memaksakan diri turun dari arah Puncak menuju Jakarta dengan cara melawan arus.

Saya kok melihatnya akhir-akhir ini sepertinya Anies Baswedan ini memang sengaja memancing emosi masyarakyat agar berseteru, mulai dari istilah pribumi sampai menerobos lalu lintas.

Ya begitulah ulah Gubernur pilihan kaum pentol korek yang memang sangat kelewatan dan keterlaluan. Mentang-mentang merasa diri Gubernur, dia merasa bisa begitu saja melawan arus yang ditetapkan polisi.

Padahal Polisi sudah meminta rombongan Anies Baswedan untuk menunggu arus lalu lintas Puncak kembali normal atau menempuh jalur alternatif, namun Anies Baswedan tidak mau dan menolaknya.

Polres Bogor bahkan sempat meminta rombongan Anies Baswedan untuk menunda dulu untuk turun ke arah Bogor karena kondisi lalu lintas jalur Puncak yang masih macet. Polisi juga sudah minta Anies baswedan agar melintas jalur alternatif, tapi Anies Baswedan tidak mau.

Puncak jadi macet luar biasa dan suasana pun jadi kacau balau. Pihak kepolisian tidak bisa berbuat banyak karena Anies Baswedan tetap memaksa turun dari Puncak dengan cara melawan arus satu arah. Imbasnya, jalur Ciawi menuju simpang Gadog jadi macet tidak karu-karuan.

Jadi pejabat tapi tidak bisa memberi suri tauladan, mau jadi apa sudah kalau Pemimpinnya saja modelnya begini. Memang sudah menjadi hobinya menerobos. Dulu juga menerobos jalur Busway karena takut telat ikut acara debat pilkada DKI.

Jadi bagi Anies Baswedan melanggar aturan adalah hal yang biasa yang penting tujuan tercapai. Soal Integritas tidak perlu, yang penting bisa menunjukan kuasa.

Kerjaannya hanya bikin susah banyak orang saja. Baru 6 hari menjabat saja sudah kelihatan hasilnya, rakyat terpecah belah dengan isu pribumi dan non pribumi, pantau banjir cukup dari CCTV, lawan arus sesuka jidatnya, ya beginilah gaberner pilihan Saracen.

Bagaimana mau jadi teladan pemimpin yang baik. Satu hal yang pasti, pemimpin itu memberi teladan bukan malah membuat kekacauan, baik itu perkataan ataupun perbuatan. Kalau pemimpin sdh melanggar aturan, siapa lagi yang akan dijadikan panutan?

Jadi orang mbok ya jangan sombong dan tinggi hati. Ingat jabatan itu TUHAN yang memberi. Kesombongan adalah awal dari kejatuhan.

Jika dalam beberapa hari kedepan jabatan itu diambil kembali oleh Tuhan dan diserahkan ke orang lain, jangan nangis darah. Diatas langit masih ada langit, jangan belagu dan tinggi hati.

http://www.laskar4d.com/registrationh

http://www.laskar4d.net/registration

Sebuah pertanyaan dilayangkan di akun twitter Detikcom, "Apakah anda Puas dengan Pemerintahan #3TahunJokowiJK" menggelitik saya untuk menuliskan ini.

Ya, saya sangat puas pada Pemerintahan Jokowi. Ini jawaban saya mantap, jujur, tanpa berpikir beribu-ribu kali. Namun di satu sisi, mohon maaf, saya kurang puas dengan Pak JK. Lho kok begitu?

Kita sudah pernah melihat Pak JK sebagai Wapres dua kali. Yakni bersama Susilo Bambang Yudhoyono dan kini menjadi wakilnya Joko Widodo. Saat bersama SBY boleh dibilang tidak ada yang istimewa. Kini bersanding dengan Jokowi yang kebetulan giat bekerja dan hasil kerjanya bagus seolah kinerjanya ikut terangkat. Tapi saya kan belum tahu pasti sebagai awam seberapa besar peran Pak JK dalam hal ini. Wajar kan kalau saya menilai demikian. Tentu ini di luar kekecewaan saya dengan pandangan bahwa Pak JK beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang mengecewakan dan tampaknya banyak ikut campur dalam Pilkada DKI Jakarta.

Oke, apa yang membuat saya puas dengan Pemerintahan Jokowi antara lain :

1. Pembangunan berjalan sangat masif. Seperempat abad saya hidup baru kali ini saya melihat Indonesia banyak membangun di mana-mana. Memang saat ini pembangunan infrastruktur menyebabkan macet di banyak wilayah namun toh hasilnya kita juga yang akan merasakan. Saya tapi juga jadi heran, lah pemerintahan terdahulu ngapain aja ya?Ini buktinya bisa pembangunan berjalan cepat dan masif tak hanya di Jawa.

2. Harga bahan pokok tidak mengalami kenaikan yang gila-gilaan saat Lebaran. Ini agak mengejutkan karena harga bahan pokok cenderung sama dengan hari biasa. Ada eknaikan pun sangat sedikit sehingga tidak terlalu terasa.

3. Banyak sektor yang dulu sudah eksis tidak terkelola dengan baik kini terlihat sekali potensinya benar-benar digali dan diurus. Contohnya soal perikanan dan kemaritiman. Laut kita luas, kekayaan lautnya beragam, tapi kenapa dalam bidang ini kita tidak unggul? Itu pertanyaan yang menggelayut cukup lama dan sekarang saya sadar kunci utamanya adalah willingness dari pemegang kekuasaan dalam hal ini Presiden dan Menterinya.

4. Betul harga listrik seolah naik padahal aslinya adalah subsidi yang tak lagi diberikan. Bagi yang miskin tetap mendapat subsidi. Masak kita yang tidak kekurangan merasa senang bergantung pada negara? Dan saya gembira karena banyak wilayah yang merasakan listrik. Kita saja mati listrik sebentar sudah ngomel bayangkan susahnya masyarakat di wilayah tertentu yang listriknya cuma nyala beberapa jam sehari dan bahkan ada yang listrik belum masuk ke wilayah mereka hingga 72 tahun Indonesia merdeka.

5. BPJS walaupun masih ada kekurangan di sana sini namun setidaknya juga berjalan makin baik dan banyak yang merasakan manfaatnya.

6. Presiden saya ini cobaannya banyak, yang mau mendongkel kelakuannya sudah seperti orang gila, fitnahnya juga tak karuan, namun Beliau sukses stay cool. Nggak banyak mengumbar pernyataan, menyerang balik, atau bahkan curhat merasa didzolimi. Tapi tetap bekerja untuk rakyat tanpa peduli apakah dirinya akan populer di mata mereka atau tidak. Ini seperti merasa punya abdi yang setia. Ya Presiden semacam ini lah yang seharusnya menjabat dua periode.

3 tahun adalah waktu antara dalam sebuah periode jabatan yang berdurasi 5 tahun. 3 tahun adalah waktu yang sebentar untuk sebuah pembangunan besar, di negara seluas ini, dan rakyatnya sebanyak ini. 3 tahun adalah waktu yang lama bagi mereka yang gatal ingin merusak kekuasaan dan merasa cara kotornya cari uang diganggu. Bagaimanapun saya berdoa Jokowi bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik dan syukur bisa dua periode. Hanya dalam kurun 3 tahun perubahannya sudah cukup signifikan. Bohong dan buta kalau kita masih terus mencacat pemerintahan ini tanpa melihat apa yang sudah mereka hasilkan.

Memang belum sempurna dan masih banyak kekurangan di sana-sini tapi perlu diingat Jokowi bukan Bandung Bondowoso yang mampu membuat 1000 candi dalam semalam. Dan masalah di negara ini sangat kompleks. Sebagai rakyat melihat kekurangan itu jangan malah mau mendongkel, beritahu dan bantu apa yang bisa kamu kerjakan serta jangan bikin ulah macam-macam. Ulahmu justru akan menghambat kemajuan negerimu sendiri. Para provokator akan berkuasa sementara kamu tetap akan jadi jelata kalau seperti itu.

Sehat terus Presidenku....

http://www.laskar4d.net/registration




Laskar4d.net, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali dilaporkan karena kata 'pribumi' dalam pidato perdananya, Senin (16/10/2017) lalu. Kali ini Anies dilaporkan LSM Federasi Indonesia Bersatu.    TOGEL ONLINE

Ketua Umum Federasi Indonesia Tirtayasa Bersatu tiba di Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2017) sekitar pukul 13.00 WIB. Tirtayasa hadir dengan sekitar 10 anggota.

"Kami adalah beberapa orang yang terdiri dari beberapa anak bangsa yang terdiri dari beberapa organ, ini sebagai bukti bahwa kita sebagai anak bangsa mempunyai hak yang sama dengan lain untuk melakukan hak konstitusional kita untuk melaporkan gubernur terpilih yang sudah dilantik, Anies Baswedan, pada pidato beliau yang pertama," kata Titayasa kepada wartawan.   CASINO ONLINE

Tirtayasa menilai pidato Anies dapat memprovokasi dan dikhawatirkan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, baik di Jakarta maupun daerah lain.

"Secara keseluruhan, kami tidak memaknainya secara berlebihan. Tapi penggalan kata yang mengatakan bahwa kebangkitan pribumi di Jakarta, ini yang menimbulkan ekses ada di mana mana," kata Tirta.   SABUNG AYAM





Laporan ini diterima Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/1082/X/2017/Bareskrim tertanggal 19 Oktober 2017. Anies dilaporkan dengan dugaan tindak pidana diskriminatif ras dan etnis sebagaimana diatur dalam Pasal 4 huruf B ke-1 dan ke-2 serta Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis.

"Kami juga sampaikan sejumlah bukti. Ada dari YouTube dan dari media elektronik lainnya. Kalau yang lainnya hampir semua media online (yang memberitakan pidato Anies) kami copy dan serahkan," pungkas Tirta.   TARUHAN BOLA ONLINE TERBAIK DALAM 1 ID

Sebelumnya, Anies menjelaskan konteks pidato yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial itu. Dia menyebut apa yang dia sampaikan itu terkait dengan masa penjajahan.

"Itu pada konteks era penjajahan. Karena saya menulisnya juga pada zaman penjajahan dulu karena Jakarta itu kota yang paling merasakan," kata Anies.

Anies mendapat pembelaan dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). ACTA menilai tidak ada yang salah dengan istilah pribumi yang diungkapkan Anies.   POKER DOMINO QQ

"Ratusan advokat ACTA akan pasang badan membela Gubernur Anies Baswedan terkait istilah pribumi yang disampaikan dalam pidato di Balai Kota, 16 Oktober 2017. Kami telah membaca berita soal pidato tersebut secara saksama dan menurut kami tidak ada yang salah dengan pidato tersebut," ujar Ketua ACTA Krist Ibnu T Wahyudi dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Selasa (17/10).

Sedangkan akademisi, Ibnu Chaldun, Musni Umar mendukung penuh pernyataan Anies.

"Pernyataan yang dikemukakan Gubernur Anies merupakan fakta sosiologis yang tidak terbantahkan, bahwa kelompok mayoritas dari bangsa Indonesia semakin lama semakin termarjinalisasi dalam ekonomi," kata Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar dalam keterangannya, Rabu (18/10/2017).



Laskar4d.net, Setelah ditegur Presiden Joko Widodo karena banyaknya jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin mengatakan bahwa perbaikan jalan dilakukan siang malam.    TOGEL ONLINE

"Untuk itulah kami sangat mengharapkan kesabaran masyarakat. Insya Allah akhir Desember ini, jalan rusak yang selama ini dikeluhkan masyarakat akan selesai diperbaiki. Untuk mewujudkan hal ini, perbaikan jalan rusak baik itu melalui pengaspalan hotmix maupun pembetonan dilakukan siang dan malam," katanya ketika meninjau pembetonan jalan di Bilal, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Barat, Rabu (19/10/2017).    CASINO ONLINE

Selama ini, lanjut dia, perbaikan jalan dilakukan malam hari untuk menghindari terjadinya traffic crowded jam (kemacetan cukup parah). Namun, untuk mengejar waktu sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pengguna jalan, perbaikan jalan pun dilakukan siang dan malam.




Dia mendesak Kepala Dinas PU Khairul Syahnan dan para pemborong untuk menyelesaikan perbaikan jalan rusak di Kota Medan paling lambat dalam waktu satu minggu.    SABUNG AYAM

Sementara itu, Eldin menargetkan bahwa semua perbaikan dan pembetonan jalan rusak di seluruh Kota Medan pada 25 Desember mendatang.

Eldin juga berjanji meski tenggat waktu yang diberikan singkat, kualitas perbaikan dan pembetonan jalan tetap nomor satu.   TARUHAN BOLA ONLINE TERBAIK DALAM 1 ID

Apabila pengerjaan kedapatan dilakukan asal-asalan, Eldin berjanji akan langsung menghentikannya dan mengganti pengerjaannya dengan swakelola.

"Hal ini kami lakukan agar hasil perbaikan jalan bisa tahan lama sehingga memuaskan masyarakat," ungkap Eldin.    POKER DOMINO QQ

Foto: Anies terima tanda tangan 1 juta warga

Laskar4d.net, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mempersilakan warga ikut melaporkan persoalan di Balai Kota. Anies siap turun tangan memberikan solusi untuk segala permasalahan warga Ibu Kota.  TOGEL ONLINE

"Tidak pernah ada larangan (melapor). Cuma kami harusnya bisa membuat persoalan ini selesai tanpa merepotkan warga," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2017).  CASINO ONLINE

Namun Anies masih ingin mencari formula pelaporan warga yang efektif. Ia mengaku kasihan dengan warga yang harus datang dari jauh untuk melapor kepadanya.   SABUNG AYAM




"Kasihan warga harus sampai datang ke Balai Kota. Ini rumah mereka di rusunawa jauh-jauh nih, khusus datang ke sini. Nanti kami lihat caranya seperti apa sehingga bisa lebih mudah bagi warga," terangnya.  TARUHAN BOLA ONLINE TERBAIK DALAM 1 ID

Anies beberapa kali mendapatkan laporan langsung dari warga di Balai Kota. Ia sempat berbincang dengan warga mengenai rusun hingga banjir.

"Ini tadi ada permohonan dari beberapa warga rusunawa. Ini terkait dengan ada masalah air banjir di situ. Kami akan lihat, sudah terima berkasnya. Sekaligus juga ini bagian dari mengecek aliran laporan " sebutnya.   POKER DOMINO QQ

Diketahui, posko pengaduan era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Daiful Hidayat masih dipasang di Balai Kota. Warga dapat melaporkan pengaduan melalui posko yang ada di pendopo tersebut.

Suasana duka di RSUD Kolaka. Ketua DPRD Kolaka Utara Musakir Sarira dinyatakan meninggal setelah sempat dirawat karena luka tusuk di perutnya.

Laskar4d.net, Polres Kolaka Utara menetapkan istri Ketua DPRD setempat berinisial AR sebagai tersangka pembunuhan suaminya.   TOGEL ONLINE

Kapolres Kolaka Utara AKBP Bambang Satriawan mengatakan, pelaku sudah ditahan setelah mengakui perbuatannya sehingga menyebabkan suaminya yang tak lain keua DPRD Kolaka Utara Musakir Sarira meninggal.  POKER DOMINO QQ

"Tersangka benar istri sah korban dari fakta yang kita dapatkan, sedang kita dalami terkait dengan motifnya kenapa dia melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal. Sementara ini dia sudah mengaku kalau dia yang melakukan penganiayaan itu," ungkap Bambang saat dikonfirmasi via telepon Kamis (19/10/2017).   CASINO ONLINE

Saat ini, lanjut Bambang, tersangka masih shok dan belum bisa menjelaskan lebih jauh insiden itu. Untuk itu, pihaknya masih mensinkronkan dengan keterangan-keterangan para saksi, alat bukti dan keterangan tersangka.

"Barang bukti yang berhasil kita sita itu benda yang digunakan berupa pisau, baju yang berlumuran darah dan gunting yang ada darah di TKP," kattanya.




Sementara hasil otopsi korban yang telah dilakukan oleh tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, lanjut Bambang disimpulkan bahwa luka tusukan selebar 1,9 cm dengan dalam lebih dari 4 cm di antara perut dan dada korban. Korban ditusuk dengan menggunakan pisau dapur yang mengenai hati korban.

"Otopsi sudah dilakukan mulai pukul 03.30 dan selesai pukul 06.00 Wita, hasilnya bahwa matinya korban karena disebabkan tusukan benda tajam yang menyebabkan luka di atas perut atas dan mengenai hati korban," terangnya.

Dalam kasus ini, penyidik Polres Kolaka Utara telah memeriksa 5 orang saksi di antaranya, tersangka, anggota SatPol PP, sopir korban dan dokter RSUD Jafar Harun Kolaka Utara yang menangani korban.   SABUNG AYAM

Sebelumnya diberitakan, ketua DPRD Kolaka Utara yang juga ketua DPD II PDIP setempat meninggal di Rumah Sakit Umum Kolaka, Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 16.30 Wita. Sebelum dirujuk ke RSUD Kolaka, korban sempat dirawat di RSUD Kolaka Utara.   TARUHAN BOLA ONLINE TERBAIK DALAM 1 ID

Korban bersimbah darah di dalam kamar mandi rumah jabatan ketua DPRD Kolaka Utara, kemudian pihak keluarga melarikan korban ke RSUD Kolaka Utara saat itu juga. Karena tak ada dokter bedah, selanjutnya korban dirujuk ke RSUD Kolaka dengan jarak tempuh sekitar 100 kilometer.

http://www.laskar4d.net/registration


Sewaktu saya membaca berita yang tersebar di beranda media sosial soal pidato pelantikan Anies, saya hanya bisa tertawa. Saya bahkan sampai pada sebuah kesimpulan, ketika seseorang telah jatuh jauh ke dalam ketamakan, mustahil mereka bisa berubah. Lumpur yang menelan mereka sudah terlalu pekat, terlalu gelap menghisap. Tampaknya, politisasi SARA yang sebelumnya dihidupi dengan begitu bergelora telah meninggalkan jejak yang permanen di dalam jiwanya. Dan hal itu terbukti hari ini (18/10/2017). Pidato pelantikan Anies menceritakan semuanya.

Entah apa maksudnya, ingin menggaet media dan perhatian publikah hingga ia mengeluarkan pernyataan yang begitu rusak? Apakah karena begitu kesalnya ia pada kondisi pemberitaan media yang tidak pernah meliput dirinya setelah pilkada DKI Jakarta? Kalau hanya demi penaikan pamor dan citra, bedebah sekali caranya. Membakar kembali isu SARA antara “pribumi” dan “non-pribumi”. Namun pertanyaannya, siapakah yang pribumi maupun yang non pribumi? Apakah seorang keturunan Arab seperti Anies termasuk kalangan pribumi sebagaimana dengan yang dia maksud?

Kalau yang Anies maksud sebagai pribumi adalah orang “Indonesia asli”, pertanyaannya siapa suku yang sesungguhnya asli di Indonesia? Selama ribuan tahun sebelum mulut Anies berbunyi pada pidato pelantikannya, Nusantara sudah merupakan tempat persinggahan dari berbagai etnis di dunia. Dimulai dari motif yang umumnya berdagang, lalu tinggal menetap dan akhirnya beranak cucu di tempat perantauan, ragam etnik yang menetap di tanah yang nantinya dikenal dengan sebutan Indonesia ini sudah terlalu banyak.

Tidak percaya? Silakan pelajari sejarah kuno Nusantara. Inskripsi Kaladi misalnya, sebuah catatan kuno dari sekitar tahun 909 masehi ini sudah menceritakan bagaimana suku bangsa Khmer (etnik yang banyak ditemukan di negara India, Bangdalesh, dan sebagian wilayah Asia tenggara modern), Mon (grup etnis yang menempati sebagian besar wilayah Myanmar modern), dan Champa (kelompok suku yang banyak ditemukan pada wilayah selatan dan tengah Vietnam modern) telah lama datang, menetap dan berdagang di tanah Jawa.

Sebagian suku yang dahulunya pendatang ini telah menetap, beranak cucu, dan secara turun temurun menjadi kelompok suku yang membentuk komposisi dari ragam etnik di Indonesia. Selama 1000 tahun lebih para pendatang ini telah hadir dan menetap di sini. Pertanyaanya sekarang, jikalau memakai logika Anies yang masih belum jelas itu, siapakah mereka? “pribumi” atau “non-pribumi”? Lalu bagaimana dengan keluarga Anies sendiri yang almarhum kakeknya sendiri merupakan seorang pendatang dari jazirah Arab?

Jadi, siapa yang “pribumi” dan “non-pribumi”? Siapa yang dapat kita katakan sebagai orang Indonesia asli? Orang yang lahir di Indonesia? Ya berarti semua WNI (apapun sukunya) adalah seorang pribumi.

Kalau kita menolak status WNI sebagai dasar yang paling sah dan mutlak soal ke-Indonesia-an yang asli itu, lalu kita mau pakai dasar apa? “orang Indonesia asli/pribumi itu haruslah yang nenek moyangnya murni dari Indonesia! Bukan yang lain!”

Heh tong dari zaman nenek moyang lu masih getok-getokan pake batu, gugusan pulau-pulau Nusantara udah jadi ajang pertukarang budaya dan manusia. Karena itu sejarah bangsa kita dibangun oleh beragam budaya dan aliran agama besar di wilayah Asia. Mulai dari Hinduisme, Budhisme, Konfusionisme, dan masih banyak lagi. Jadi coba cek dulu di garis keturunan nenek moyang lu itu, jangan-jangan lu juga setengah “pribumi” lagi.

Ya sudah ah, akhir kata dari saya bagi para pembaca (LASKAR4D). Belajar dari pengamalam saya pribadi dalam mengikuti pola narasi politik Anies selama pilkada kemarin, saya menyadari satu hal. Bahwa gaya berkomunikasi Anies memang lihai. Ia mengungkapkan kata untuk memainkan persepsi yang sebelumnya sudah tertanam di dalam benak publik. Istilah ia sebutkan, namun tak pernah ia definisikan.

Supaya apa? Supaya nanti ngelesnya mudah dan aman. Tanpa definisi yang jelas, semua bisa dimainkan dan direlatifkan. Pada akhirnya ia akan selalu menutup permainan kata yang kotor ini dengan sebuah kalimat “ya itu kan hanya soal penafsiran, maksud saya itu bukan begitu”. Memang wuasudahlah, hahahaha.



Laskar4d.net - Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, seusai mengalami benturan pada pertandingan Liga 1 melawan Semen Padang, Minggu (15/10/2017), mendapat perhatian dari dunia internasional. Termasuk kiper utama Barcelona dan Arsenal, Marc-Andre Ter Stegen dan Petr Cech.

Merespons kepergian Huda, Ter Segen merilis ungkapan melalui akun Twitter miliknya. Penjaga gawang Barcelona itu menyoroti loyalitas Huda untuk Persela Lamongan.   TARUHAN BOLA ONLINE TERBAIK DALAM 1 ID

"Sebuah kisah menyedihkan untuk sepak bola. Kita kehilangan Choirul Huda, berusia 38 tahun dan menghabiskan karier buat Persela sejak 1999", tulis Ter Stegen, Senin (16/10/2017).    TOGEL ONLINE

Pesan senada diutarakan oleh Petr Cech. Seperti Ter Stegen, Cech juga menguunakan foto yang sempat muncul di akun media sosial Persela.


"Sebuah berita sedih dari Indonesia. RIP Choirul Huda", tulis kiper Rep. Ceko yang sempat mengalami dua kali bentura keras di kepalanya itu.

Sebelum Ter Stegen dan Cech, gelandang Manchester United, Paul Pogba, juga sempat mengucapkan pesan berduka atas kepergian Huda.  SABUNG AYAM





Huda meninggal dunia karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017).   CASINO ONLINE

Sang penjaga gawang sempat dilarikan ke rumah sakit dengan alat bantu pernapasan dan tabung oksigen, tetapi segala upaya sudah terlambat.

Hari yang sama, Huda dikubur di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.

http://www.laskar4d.net/registration

Entah karena euforia yang berlebihan dengan pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, baru hari pertama menjabat sebagai Gubernur, Anies Baswedan sudah salah langkah dengan melontarkan isu SARA.

Mau jadi apa ibukota negara ini kedepannya kalau baru dilantik jadi Gubernur sudah merecoki alam bawah sadar warga DKI dengan racun Pribumi dan Non Pribumi.

Kita semua pribumi ditindak, dikalahkan, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri Indonesia, begitu kata Anies Baswedan dalam pidatonya.

Memangnya Anies Baswedan itu asli pribumi? Lha dia sendiri keturunan Arab bukan asli orang Indonesia kok bisa-bisanya nyindir-nyindir soal pribumi dan non pribumi segala.

Sejarah penggunaan Pribumi itu dulu dipakai Penjajah Belanda untuk membedakan penduduk asli Indonesia dengan penduduk keturunan Arab, Keturunan Belanda dan keturunan bangsa Eropa lainnya.

Selain itu penggunaan kata Pribumi dan Non Pribumi juga sudah dilarang dalam Inpres Nomor 26 Tahun 1998 untuk tidak menggunakan istilah pribumi dan non pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program, ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintah.

Tapi Anies Baswedan justru terang-terangaan menggunakan istilah pribumi dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintah di hari pertama pidatonya setelah dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan telah melanggar Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998 yang pada intinya melarang penggunaan istilah pribumi dan non pribumi untuk menyebut warga negara.

Benar kata Hendardi, Ketua SETARA Institute soal ucapan rasisme yang keluar dari mulut Anies Baswedan bahwa visi politik Anies adalah sarang rasisme.

Politisasi SARA bukan hanya strategi destruktif Anies Baswedan untuk menang dalam Pilkada DKI Jakarta, akan tetapi politisasi SARA memang akan dijadikan landasan Anies Baswedan dalam memimpin dan membangun Jakarta selama lima tahun kedepan.

Artinya politisasi identitas yang digaungkan Anies Baswedan selama ini bukan hanya untuk menundukkan lawan politik dan menghimpun dukungan politik lebih luas untuk memenangi Pilkada, namun menegaskan pribumi dan non pribumi sebagai diksi untuk membedakan sang pemenang dengan yang lainnya.

Memang susah kalau sudah jadi penyakit memprovokasi masa dengan kata-kata manis, sulit dihilangkan. Stabilitas nasional yang terganggu akibat Pilkada belum sepenuhnya pulih, ini malah ungkit-ungkit lagi ujaran kebencian yang terselubung melalui pidatonya di hari pertama.

Tidak perlu mengagul-agulkan orang asli Indonesia dengan jumawa. Faktanya saat ini lebih dari separuh penduduk Indonesia sudah tidak asli lagi. Banyak yang keturunan campuran Cina, Arab, India, dan Eropa.

Dari dulu bolak balik ngurusin Pribumi, Non Pribumi, WNI keturunan, asli Indonesia, capek deh. Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika, dari Aceh sampai Papua semua warga negara Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama.

Selain itu juga dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 sudah diatur tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Dalam Pasal 4 dan Pasal 16 disebutkan bahwa kebencian atau rasa benci kepada orang karena perbedaan ras dan etnis.

Atau kebencian atau rasa benci kepada orang lain berdasarkan diskriminasi ras dan etnis bisa dijerat dengan pasal provokasi dan hasutan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak lima ratus juta rupiah.

Dalam Pasal 4 disebutkan tindakan diskriminatif ras dan etnis berupa. memperlakukan pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan berdasarkan pada ras dan etnis, yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan, perolehan, atau pelaksanaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam suatu kesetaraan di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Selain itu tindakan diskriminatif ras dan etnis dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 yaitu menunjukkan kebencian atau rasa benci kepada orang karena perbedaan ras dan etnis yang berupa perbuatan berpidato, mengungkapkan, atau melontarkan kata-kata tertentu di tempat umum atau tempat lainnya yang dapat didengar orang lain.

Kalau Anies Baswedan masih berkutat dengan istilah pribumi dan non pribumi, tentu saja ini adalah kesengajaan yang terselubung, padahal kalau mau bicara terus terang, faktanya dia sendiri adalah non pribumi keturunan Arab.

Ini ibaratnya sama saja dengan menepuk air di dulang, terpercik ke muka sendiri.





Dalam pidato pertamanya, Anies menyinggung tentang masalah pribumi dan non pribumi. "Kita semua pribumi ditindak, dikalahkan, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri Indonesia," ucapnya.

Dari ucapannya, seolah-olah kita sedang di zaman perang kemerdekaan. Seolah-olah kita sedang di jajah, sehingga dia mengobarkan kata-kata penyemangat untuk manjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saya pribumi, dan saya tidak merasa dijajah.

Pribumi dan non pribumi sudah tidak relevan lagi digemborkan di bumi Nusantara. Mengapa demikian? Yang dimaksud Anies tersebut tentang pribumi dan non pribumi sendiri juga kurang jelas. Jika yang dimaksud adalah orang keturunan seperti Tionghoa, itu sudah salah besar. Karena orang Tionghoa yang ada di Indonesia juga sudah menjadi WNI dan memiliki hak dan kewajiban yang sama di negara ini. Dan perlu diketahui, Anies juga termasuk orang keturunan, bukan penduduk Nusantara, jadi yang digunakan patokan sebagai pribumi dan non pribumi itu apa?

Pidato pertama Anies semestinya tidak menyinggung itu. Jika pada masa kampanye saat melawan Ahok yang sering diserang dengan kata “China”, mungkin masih bisa dimaklumi, karena itu sebagai upaya mencari masa, tetapi saat ini dia sudah menjadi Gubernur, lantas apakah yang dituju?

Melihat histori yang ada, DKI menjadi barometer politik Indonesia. Karena pemimpin DKI akan menjadi sorotan seluruh wilayah Indonesia. Paling tidak itu dapat kita lihat dari sejarahnya Jokowi yang sukses di DKI lalu dipercaya menjadi Presiden. Mungkin itu juga yang menjadi target Anies, mengapa meski sudah menjadi Gubernur seperti masih kampanye untuk meraih kemenangan di pemilihan.

Itu tentu saja, selaras dengan hawa politik yang terjadi saat ini, dimana Jokowi diserang dengan isu antek asing, aseng dan asong. Mungkinkah ini salah satu strategi Anies untuk menuju pilpres? Karena jika dilihat dari sejarahnya, dia berambisi ingin menjadi Presiden dengan mengikuti konvensi capres Partai Demokrat?

Padahal baru saja saya menulis untuk mendukung Anies-Sandi, karena mau tidak mau, mereka hasil dari produk demokrasi yang harus dihargai. Tetapi, gelagat pada pidato pertamanya tersebut, membuat saya kembali mempertanyakan, tujuan sebenernya seorang Anies Baswedan disaat ingin menjadi pemimpin.

Ingin kesuksesan dengan mengulang isu SARA?

Mau diakui atau tidak, pilkada DKI yang membawa Anies-Sandi menjadi Gubernur diwarnai dengan hal-hal yang dianggap RASIS. Meskipun di lain pihak tim Anies-Sandi menolak bahwa perbuatan tidak terpuji (RASIS) tersebut bukanlah dari tim sukses mereka, tetapi pada kenyataanya, Ahok-Djarot tumbang karena propaganda SARA.

Isu SARA dimainkan hanya oleh orang-orang yang hidup di zaman kegelapan. Dimana akibat tidak mampu bersaing secara sehat, maka digunakan sentimen SARA untuk menghancurkan kelompok-kelompok tertentu yang bertujuan untuk menarik simpatik kaum mayoritas untuk menggapai suatu kekuasaan dan nama besar.

Saya sempat kaget ketika ada teman share status seseorang tentang Gubernur DKI Jakarta terpilih saat ini. Dalam tulisan yang dicapture tersebut berbunyi “Ane sih gak berharap banyak ama gubernur baru, karena bagi ana yang penting muslim, dan Monas kembali bisa dipake buat tabligh Akbar”.

Pernyataan Netizen di atas menunjukan kesuksesan penggunaan isu SARA dalam pilkada DKI. Terkait dari kubu mana yang menggunakannya, ya entahlah, sebab dari kubu Anies sendiri menolak dikatakan menggunakan isu SARA dalam proses kampanyenya.

Tidak perlu pintar, tidak perlu jujur, koruptor pun tidak masalah jika sudah isu SARA yang digunakan, semua tenggelam dalam kefanatikan.

Jika pada pilkada lawannya sudah jelas bangsa keturunan Tionghoa yang Kristen, isu Agama sangatlah manjur. Tetapi bagaimana saat pilpres, dimana lawannya merupakan orang Jawa dan Islam? Yang disiapkan ya tinggal isu PKI dan antek Asing, itu kemungkinan yang terjadi, terkait siapa yang menebarkan isu tersebut, pasti tidak akan ada maling yang mau mengaku.

Langkah pertama untuk menggodok yaitu dengan mengkotak-kotakan sesama warga negara Indonesia. Membangun prasangka buruk terhadap kaum keturunan, sehingga menimbulkan persepsi ancaman bersama bagi yang mayoritas, sehingga ukuran prestasi tidak akan dipikirkan lagi.

Terkait siapakah yang mendesain hal tersebut? Tentu saja orang-orang yang ingin berkuasa secara tidak benar akibat keserakahan yang akan dilakukan saat berkuasa.

Supaya tidak menimbulkan persepsi buruk seperti yang saya sampaikan di atas, sebaiknya Anies fokus bekerja dan tidak menyampaikan hal-hal aneh yang terkesan RASIS lagi.


http://www.laskar4d.com/registration




Pidato Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 menjadi polemik, karena ia menyebut-nyebut sebuah kata yang sudah dilarang oleh Presiden BJ Habibie pada tahun 1998 dengan instruksi presiden nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan, yang ditandatangani oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie.

Namun entah apa yang ada di pikiran Anies, ia melanggar norma sosial. Secara hukum, sebenarnya tidak ada masalah karena tidak ada sanksi yang akan menjerat Anies Baswedan. Namun secara sosial, itu sangat berbahaya.

Mengapa berbahaya? Karena dikotomi pribumi dan non pribumi dimunculkan menjadi sebuah dikotomi yang memecah belah bangsa. Di dalam pidato Anies yang begitu panjang, lebar, dalam dan tidak berbobot ini, Anies memang mencetuskan istilah pribumi hanya satu kali. Namun sebab nila setitik, rusak susu sebelanga. Sebab satu kata pribumi, hancur semua pidato Anies Baswedan.

Inikah yang dinamakan keberpihakan? Rasanya memang benar, ini adalah bentuk gagal memahami sejarah. Apakah Anies adalah orang yang sebodoh itu. Tidak juga. Anies itu bekas mendikbud, ia adalah orang terpelajar. Ia lulusan Amerika, meskipun tidak sepintar BJ Habibie, ia tetap merupakan orang yang tidak bodoh.

Jadi penggunaan kata ‘pribumi’ tersebut merupakan sebuah penggunaan yang sangat sarat kepentingan politis. Buat apa sebut istilah pribumi, jika tanpa tujuan, padahal sudah dilarang? Istilah pribumi ini merupakan sebuah istilah yang sangat berbahaya digunakan, karena berpotensi membakar semangat para pendukungnya yang dikenal anarkis.

Terbukti dari ludesnya 5000 makanan gratis dalam waktu 10 menit. Tidak bisa dibayangkan bagaimana bisa ludes dalam waktu 10 menit. Secara perhitungan matematis pun, jika satu orang jatahnya satu porsi, untuk menghabiskan dalam waktu 10 menit, setiap orang harus mengambil satu porsi dengan kecepatan satu per lima ratus menit alias tiga per dua puluh lima detik. Tak dapat dibayangkan bukan?

Anggap saja ada beberapa stasiun pengambilan makanan, tetap saja tidak masuk akal. Banyak pula pemberitaan bahwa ada copet, anak hilang, dan sebagainya dalam acara syukuran. Pendukung Anies berbeda total dengan pendukung Ahok.

Tak dapat dibayangkan bagaimana 5000 makanan ludes hanya dalam waktu 10 menit. Apakah ada pendukung yang membawa kantong sampah hitam yang besar, lalu lewat di depan meja sambil menyapu seluruh makanannya?

Hahaha. Dari perbedaan mentalitas pendukung Anies dan Ahok, saya bangga menjadi pendukung Ahok, sampai saat ini. Tak pernah terlintas di pikiran saya menyesal pernah mendukung Ahok. Mungkin banyak dari para pencoblos Anies, mulai menyesal karena kemenangan Anies. .....

Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami. Kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan. Kita yang bekerja keras untuk mengusir kolonialisme. Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibu kota ini. Dan kita menginginkan Jakarta bisa menjadi layaknya sebuah arena aplikasi Pancasila.

Jakarta bukan hanya sekedar kota, dia adalah ibukota maka di kota ini Pancasila harus mengejawantah, Pancasila harus menjadi kenyataan. Setiap silanya harus terasa dalam keseharian. Dimulai dari hadirnya suasana ketuhanan di setiap sendi kehidupan ibukota. Indonesia bukanlah negara berdasarkan satu agama. Namun Indonesia juga bukan sebuah negara yang alergi agama apalagi anti agama. Ketuhanan selayaknya menjadi landasan kehidupan warga dan kehidupan bernegara sebagaimana sila pertama Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa....

Dan dalam kaitan itu, izinkan saya sebelum menutup sambutan ini, membacakan sebuah pantun untuk warga Jakarta. Bekerja giat di Kali Anyar, Mencuci mata di Kampung Rawa, Luruskan niat teguhkan ikhtiar, Bangun Jakarta bahagiakan warganya, Cuaca hangat di Ciracas, Tidur pulas di Pondok Indah, Mari berkeringat bekerja keras, Tulus ikhlas tunaikan amanah ....." ujar Anies dalam acara Selamatan Jakarta yang digelar di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017).....

Akhir kata, ada sebuah pertanyaan yang muncul di benak saya setelah Anies melanggar Inpres nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi. Akankah di era Gubernur Anies, kejadian dikotomi pribumi dan nonpribumi seperti tahun 1998 terulang lagi? Hanya Tuhan yang tahu, karena Anies pun rasanya tidak tahu apa yang ia katakan. Ampuni saja


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.