Image and video hosting by TinyPic

Sandiaga Akan Hapus Kebijakan Ahok Lelang Konsolidasi

http://www.laskar4d.com/registration

Baru memasuki minggu kedua menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sudah ancang-ancang dan pasang kuda-kuda akan melibas kebijakan Ahok terkait lelang konsolidasi dengan dalih keberpihakan kepada usaha kecil dan menengah.

Menurut Sandiaga Uno Peraturan Gubernur yang dibuat Ahok soal lelang konsolidasi itu hanya bikin perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah akan sulit menang proyek pembangunan di Jakarta.

Sistem Lelang Konsolidasi menutup kesempatan perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah, serta bikin mati usaha mikro untuk garap proyek-proyek pembangunan di Jakarta karena tidak memenuhi kriteria klasifikasi.

Maka dengan dalih keberpihakan terhadap perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah serta usaha mikro, Sandiaga Uno akan hapus kebijakan Lelang Konsolidasi besutannya Ahok tersebut.

Ya begitulah kura-kura Jakarta ditangan Wahgabener, eh salah Wagubernur, yang baru ini. Jakarta bakal balik lagi ke jaman Jahiliyah kayak jaman si kumis yang dulu itu.

Perusahaan-perusahaan siluman abal-abal akan bermunculan bak jamur di musim penghujan. Tanpa ketar ketir lagi mereka akan banyak bermain di setiap Sudin.

Mereka akan leluasa memburu rente proyek-proyek Pemprov DKI dengan kongkalingkong sama para begundal supaya mendapatkan penunjukan langsung atau tender abal-abal.

Padahal tujuan Ahok menerapkan kebijakan Lelang Konsolidasi tersebut untuk memberangus para mafia proyek siluman, mencegah para kontraktor abal-abal untuk ikut bermain.

Tujuan lainnya yaitu untuk menghindari perusahaan-perusahaan abal-abal yang tidak bermutu dengan hasil kerja yang tidak sesuai spek yang penting dapat proyek dan fulus lancar.

Lelang Konsolidasi besutannya Ahok adalah program lelang yang menggabungkan proyek-proyek sejenis bernilai kecil sehingga memiliki nilai yang besar.

Lelang tersebut bersifat terbuka bagi perusahaan-perusahaan yang mampu menggarap proyek-proyek di lingkungan Pemprov DKI. Perusahaan-perusahaan tersebut lalu diaudit, harga mereka wajar atau tidak, dan lain sebagainya.

Nilai positif dari Lelang Konsolidasi, yaitu harganya terbuka dan standar, kualifikasinya terbuka, persyaratan teknis dan tenaga ahli terbuka, likuiditas perusahaan juga terbuka. Perusahaan yang terpilih dalam lelang konsolidasi pasti kredibel.

Jujur saja saya heran dengan pola berpikir Sandiaga Uno ini. Kebijakan yang baik kok dihapus, dalihnya keberpihakan terhadap perusahaan-perusahaan kelas kecil dan menengah.

Yang jelas ini akan sangat bahaya sekali jika Lelang Konsolidasi tersebut benar-benar dihapus oleh Sandiaga Uno. Ini sama saja berniat menghilangkan transparasi agar bisa mengatur proyek-proyek buat kelompok tertentu.

Para mafia proyek akan jingkrak kegirangan. Mereka akan dengan mudahnya bermain. Tinggal pinjam nama perusahaan orang lain, ujung-ujungnya menang tender, lalu bayar fee sekian persen buat si pemilik perusahaan yang dipinjam.

Modus model beginian sudah bukan barang baru lagi dan sudah terbiasa dipraktikan oleh para begundal mafia proyek di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Contoh gampangnya begini. Seorang Lurah akan bangun Taman Bermain Anak-anak. Lalu proyek Taman Bermain Anak-anak itu diserahkan ke Ponakannya si Lurah yang lagi nganggur. Maka dibuatlah perusahaan oleh si ponakannya pak Lurah tersebut agar bisa garap proyek Taman Bermain Anak-anak itu.

Hasilnya proyek yang digarap tersebut tidak karu-karuan, bahkan bisa mangkrak, karena digarap oleh orang yang tidak profesional dibidangnya dengan perusahaan yang asal jadi. Itulah sebabnya kenapa Ahok mengunci praktik-praktik busuk model beginian dengan sistem Lelang Konsolidasi. Paham kan maksud saya?

Jangan dipikir mudah kalau Sandiaga Uno ini bisanya hanya berwacana saja. Masih ingat proyek abal-abal UPS yang bikin Haji Lulung itu bolak-balik ke diperiksa di Bareskrim Polri? Proyek fiktif tapi nilainya nauzubillah. Apa mau terulang kembali?

Janganlah merubah tatanan yang telah dibangun Ahok untuk meminimalisir kecurangan proyek. Proyek-proyek di lingkungan Pemprov DKI butuh perusahaan-perusahaan profesioanal yang kredibel dan sudah berpengalaman. Makanya kenapa ada Lelang Konsolidasi.

Mau protes sampai mulut berbusa pun kalau Sandiaga Uno tetap bersikeras hapus kebijakannya Ahok, ya mau bilang apalagi karena kebijakan kini sepenuhnya berada di tangan Sandiaga Uno.

Untuk memimpin Jakarta yang dipenuhi mafia dan Abu Nawas Made in Indonesia memang dibutuhkan pemimpin yang cerdas dan pemberani seperti Ahok yang punya nyali tinggi membuat gebrakan-gebrakan yang bikin para koruptor dan pecundang mati kutu.

Di era Ahok, APBD dikunci dengan password yang tembusannya ke KPK dan BPK, sehingga susah mau nyolong. Itulah sebabnya Ahok dibuat tumbang dengan jualan ayat dan ngancam-ngancam mayat. Ini fakta.

Ya beginilah kalau menang akibat hasil Saracen tidak mau menyolatkan mayat mengusir orang sholat dan menjual ayat didemo berjilid-jilid yang dipimpin habib panglima jenderal tukang mesum dan zinah. Hasilnya tidak punya solusi kecuali main hapus program yang sudah disusun dengan baik oleh Ahok.

Mbok ya program yang baik yang sudah dibuat berdasarkan kajian para ahli dibidangnya janganlah dihapus. Kalau memang Sandiaga Uno adalah pengusaha yang hebat, ya bikin dong kebijakan baru untuk memberikan pekerjaan kepada UKM dan perusahaan-perusahaan maupun kontraktor kelas kecil dan menengah, serta usaha mikro.

Semoga saja tidak ada masalah dikemudian hari dengan dihapusnya Lelang Konsolidasi itu, misalkan semua proyek dikerjakan oleh perusahaan-perusahaannya Sandiaga Uno.

Atau Sandiaga bikin perusahaan baru dengan struktur organisasi kepemilikan pakai nama orang lain untuk garap proyek-proyek di ruang lingkup Pemprov DKI Jakarta. Kita lihat saja bagaimana nasib Jakarta dibawah kendali Sandiaga Uno ini. OTT itu sakit, bung.

http://www.laskar4d.com/registration

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.