Jika Mereka Tak Mampu Bekerja, Jangan Tagih Janjinya, LOL.
Singkat saja, aku ingin menuliskannya!
Belum juga resmi menjabat, sudah ada satu janji kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang batal dipenuhi. Janji yang dimaksud adalah izin untuk menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sekaligus. Keduanya menamai program itu dengan nama KJP Plus.
Edriana Noerdin, anggota tim sinkronisasi pasangan Anies-Sandiaga untuk bidang kesejahteraan rakyat mengumumkan bahwa janji kampanye keduanya untuk menggulirkan KJP Plus secara resmi batal dilaksanakan.
Pasalnya, bila janji itu direalisasikan, yang terjadi adalah double budget atau anggaran ganda. Ini melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. "Itu yang akan dihindari (yakni) double budget. Jadi, kita tidak akan melakukan double budget,
Apa yang dipaparkan secara singkat diatas adalah sebelum dilantik menjadi Gubernur. Bagaimana dengan janji yang lain, setelah usai dilantik?
Janji yang menjadi buah bibir publik dari gubernur-wagub baru ini, antara lain janji pembangunan rumah dengan uang muka (DP) nol persen, membangun tanpa gusur, dan program pembangunan 200.000 Pengusaha (Wira Usaha) Baru melalui program OK OCE (One Kecamatan One Center for Enterpreneur).
Program DP nol persen ini menjadi sorotan utama warga, ya tentu saja, sederhananya dan pada kenyataannya warga memang membutuhkan rumah, apalagi dengan DP 0 persen, ini sangat menggiurkan, akan tetapi sempat menjadi polemik yang semeraut di masa kampanye. Sebagian memandang bahwa program ini tidak realistis dan mengada-ngada. Hemat saya, tunggu saja realisasinya!
Janji berikutnya akan mengatasi macet. Tetapi apa yang sudah instruksikan oleh Sandiaga banyak menuai kritik dan jadi bahan bully, seperti instruksi "cari rute baru" untuk mengatasi macet.
"Cari rute-rute transjakarta, bisa merekayasa jalurnya supaya tidak terlalu macet karena ini sekarang kan ada pembangunan enam proyek besar ini. Be innovative-lah," kata dia.
Jakarta memang padat, jadi wajar kalau sebagian orang menertawakan instruksi / perintah Sandi untuk mencari rute alternatif, sampai-sampai netizen membuat meme dengan gambar Bus terbang, yang maknanya rute jalur udara. (Ada-ada saja)
Berikutnya tentang banjir, lagi dan lagi, gubernur - wagub baru DKI Jakarta menuai kritik dan bully dari sebagian warga, seperti penyebab banjir oleh kebun teh.
"Yang paling penting air menyerap dulu di hulu. Kalau air tersalurkan ke sungai, ya dia akan banjir di Jakarta. Karena dulu ketika masih hutan, penyerapan air tinggi. Dan ketika sekarang menjadi kebun teh, air cepat sekali mengalir," keluh Anies.
Apa yang diucapkan Anies, banyak dibandingkan dengan apa yang dilakukan Ahok, seperti untuk melihat penyebab banjir, Ahok blusukan ke gang-gang sempit, melihat-lihat selokan, sungai-sungai kecil, tumpukan sampah dikali, dst, hingga mengeluarkan solusi konkrit.
Seperti normalisasi sungai, Menurut Ahok, berkat normalisasi sungai selama masa pemerintahannya, titik banjir di Jakarta menyusut secara signifikan. Pada 2012 terdapat 2.200 lokasi banjir dan pada 2016 jumlahnya tinggal 80 lokasi. "Matematika sederhana. Kalau untuk (hitungan) bencana dari dua ribu berkurang ke 80, itu berarti berhasil," ujar Ahok.
Ahok pernah mengatakan, siapapun yang nanti menjadi gubernur DKI harus melakukan normalisasi sungai jika ingin mengatasi banjir. (Tempo)
Mengerikan memang, belum genap satu bulan, janji-janji Gubernur-Wagub baru DKI langsung menjadi sorotan utama, ironisnya menjawab janji-janji tersebut malah ditawain warga, bahkan sampai banyak meme yang beredar di medsos yang bermakna "satu-persatu janji berguguran"
Para simpatisan Anies-Sandi melawan dengan menyebut "gagal move on". Sebetulnya para pendukung Basuki, mengharapkan bahwa janji kampanye terpenuhi dan dijawab dengan konkrit. Jadi saya pikir wajar bukan gagal move on.
Akhir kata dari tulisan yang carut marut ini dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, jika tahu bahwa "mereka" tidak mampu bekerja, ya sudah tidak usah ditagih janjinya, sing penting seiman.
Akan tetapi sebagai warga, wajar saja jika mengharapkan pemimpin yang bukan tukang obral janji. Akh jadi kangen Basuki. Kalau kalian sebut "mereka" tidak mampu bekerja, kenapa harus menagih janjinya. Sing penting seiman. Biarin aja, LOL. Lagian kan baru menjabat, ya tunggu aja kedepannya bagaimana, terealisasikan atau hanya celoteh.
Ada-ada aja netizen, dari meme rute bus jalur terbang sampai dengan banjir karena kebun teh. Akhhhh rindu Basuki yang blusukan sampai ke tong sampah dan sungai-sungai kecil, hingga menemukan solusi konkrit seperti normalisasi sungai, kalau tidak ada si SARA bin Perihbumi bisa kelar tuh program Basuki alias tuntas. Kalau meme rute terbang itu, aku sulit membayangkannya karena aku tidak berteman dengan Doraemon.
Duhhhh sepertinya berguguran, kalau gugur bunga masih mending karena akan dijawab oleh musim semi bukan persekusi.
Posting Komentar
Posting Komentar