Image and video hosting by TinyPic

Baru Menjabat 6 Hari, Sudah Bikin Diri Kayak RI 1 Saja

http://www.laskar4d.com/registration

Baru 6 hari jadi Gubernur DKI Jakarta gayanya Anies Baswedan ini sudah kayak Presiden aja. Rombongan mobilnya dan para pejabat Pemprov DKI pun melawan arus di Puncak sehingga memgakibatkan kemacetan yang sangat parah.

Padahal Presiden Jokowi saja tidak pernah begitu yang bikin susah orang banyak. Baru jadi Gubernur saja sudah belagu bener orang ini. Presiden Jokowi saja yang kena macat di acara penting di HUT TNI, dia jalan kaki 3 km. Padahal Presiden punya kuasa untuk memerintahkan mensterilkan jalan, tapi pak Jokowi lebih memilih jalan kaki agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Memang orang angkuh dan sombong seperti Anies Baswedan ini sifat egoisme tinggi. Dia tidak mau merasakan kemacetan, tapi mau enaknya sendiri di jalan. Pemimpin itu harus merakyat, memberi contoh yang baik supaya orang juga taat aturan yang diberlakukan. Ini malah mengajarkan prilaku pelanggaran hukum yang tidak benar.

Akibat rombongan Anies Baswedan yang pulang dari acara Tea Walk di Puncak yang diikuti ribuan pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bikin situasi arus lalu lintas di Puncak jadi kacau balau.

Baru jadi Gubernur saja sudah merasa harus dilayani melebihi Raja salman, kelakuan koboi seperti jaman orde baru yang merasa kuasanya tinggi dan wajib dilayani. Heran.

Kasat Lantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Hasby Rastama menjelaskan, bahwa si Anies Baawedan ini turun dari Puncak menuju Bogor pukul 08.00 WIB, padahal Satlantas Polres Bogor tengah memberlakukan sistem satu arah atau one way sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.

Hebatnya Anies Baswedan malah minta Polisi buka julur pada saat one way. Akibat ulah Anies Baswedan yang sok berkuasa ini bikin Kepolisian Resor Bogor pun kelimpungan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama pun dibuat terkaget-kaget melihat iring-iringan rombongan mobil Anies Baswedan yang memaksakan diri turun dari arah Puncak menuju Jakarta dengan cara melawan arus.

Saya kok melihatnya akhir-akhir ini sepertinya Anies Baswedan ini memang sengaja memancing emosi masyarakyat agar berseteru, mulai dari istilah pribumi sampai menerobos lalu lintas.

Ya begitulah ulah Gubernur pilihan kaum pentol korek yang memang sangat kelewatan dan keterlaluan. Mentang-mentang merasa diri Gubernur, dia merasa bisa begitu saja melawan arus yang ditetapkan polisi.

Padahal Polisi sudah meminta rombongan Anies Baswedan untuk menunggu arus lalu lintas Puncak kembali normal atau menempuh jalur alternatif, namun Anies Baswedan tidak mau dan menolaknya.

Polres Bogor bahkan sempat meminta rombongan Anies Baswedan untuk menunda dulu untuk turun ke arah Bogor karena kondisi lalu lintas jalur Puncak yang masih macet. Polisi juga sudah minta Anies baswedan agar melintas jalur alternatif, tapi Anies Baswedan tidak mau.

Puncak jadi macet luar biasa dan suasana pun jadi kacau balau. Pihak kepolisian tidak bisa berbuat banyak karena Anies Baswedan tetap memaksa turun dari Puncak dengan cara melawan arus satu arah. Imbasnya, jalur Ciawi menuju simpang Gadog jadi macet tidak karu-karuan.

Jadi pejabat tapi tidak bisa memberi suri tauladan, mau jadi apa sudah kalau Pemimpinnya saja modelnya begini. Memang sudah menjadi hobinya menerobos. Dulu juga menerobos jalur Busway karena takut telat ikut acara debat pilkada DKI.

Jadi bagi Anies Baswedan melanggar aturan adalah hal yang biasa yang penting tujuan tercapai. Soal Integritas tidak perlu, yang penting bisa menunjukan kuasa.

Kerjaannya hanya bikin susah banyak orang saja. Baru 6 hari menjabat saja sudah kelihatan hasilnya, rakyat terpecah belah dengan isu pribumi dan non pribumi, pantau banjir cukup dari CCTV, lawan arus sesuka jidatnya, ya beginilah gaberner pilihan Saracen.

Bagaimana mau jadi teladan pemimpin yang baik. Satu hal yang pasti, pemimpin itu memberi teladan bukan malah membuat kekacauan, baik itu perkataan ataupun perbuatan. Kalau pemimpin sdh melanggar aturan, siapa lagi yang akan dijadikan panutan?

Jadi orang mbok ya jangan sombong dan tinggi hati. Ingat jabatan itu TUHAN yang memberi. Kesombongan adalah awal dari kejatuhan.

Jika dalam beberapa hari kedepan jabatan itu diambil kembali oleh Tuhan dan diserahkan ke orang lain, jangan nangis darah. Diatas langit masih ada langit, jangan belagu dan tinggi hati.

http://www.laskar4d.com/registrationh

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.