Anies-Sandi ketika kampanye mengumbar janji-janji surga. Semuanya terlihat menggiurkan, tetapi sangat sulit untuk dijangkau. Tetapi herannya, banyak warga Jakarta yang percaya janji-janji tersebut akan terealisasi. Walau pun janji-janji tersebut kelihatan tidak masuk akal sekali pun warga tetap saja percaya. Dan akhirnya banyak yang memilih Anies-Sandi menjadi Gubernur DKI.
Yang paling terkenal dan masuk di otak warga Jakarta adalah program DP 0 rupiah yang diperuntukkan untuk warga Jakarta memperoleh tempat tinggal di Jakarta. Walau pun program terlihat absurd, tetap saja warga Jakarta percaya, Anies-Sandi akan memberikan program tersebut kepada mereka. Walau sekali pun BI telah melarang pengenaan DP 0 rupiah, Anies-Sandi tetap yakin bahwa program tersebut dapat berjalan.
Selain program DP 0 rupiah yang terus digembar-gemborkan Anies-Sandi beserta tim suksesnya ketika berkampanye, rencana stop reklamasi dan penutupan Alexis juga menjadi salah satu andalan Anies-Sandi untuk mendulang suara warga Jakarta. Tentu masih banyak program yang ditawarkan oleh Anies-Sandi seperti Oke Oce, KJP Plus, serta lainnya.
Stop Reklamasi
Anies mengatakan bahwa reklamasi Teluk Jakarta akan mengakibatkan rusaknya habitat di sekitar Teluk Jakarta. Dan reklamasi juga akan mengakibatkan banjir di Jakarta, karena air yang mengalir ke laut akan terhalang oleh pulau reklamasi dan kembali lagi ke Jakarta. Dan Jakarta pun akan kebanjiran akibat dari luapan air laut. Oleh karena itu, reklamasi harus dihentikan dan tidak boleh lagi dilanjutkan.Ketika janji Anies ini ditagih oleh para nelayan di sekitar teluk Jakarta, apakah Anies-Sandi akan tetap menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta? Sampai sekarang Anies tidak berani secara terus terang mengatakan bahwa dirinya akan tetap menghentikan reklamasi. Karena pusat telah memerintahkan kepada Anies agar tetap melanjutkan proyek reklamasi Teluk Jakarta, dan juga karena ada negosiasi di rumah Prabowo antara pengembang dengan Anies-Sandi. Walau pun kita tidak tahu apa yang menjadi pembicaraan tetapi kita yakin bahwa ada pertemuan tersebut. Seperti yang dilansir Kompas, Anies telah mengakui bahwa memang ada pertemuan tersebut.
Jika janji Anies untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta ditagih oleh warga Jakarta, itu adalah hal yang wajar. Karena memang itulah yang diunggulkan oleh Anies-Sandi ketika berkampanye. Kalau janji ini tidak ditagih terus, lama-lama akan menghilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, warga Jakarta selalu mendesak Anies untuk segera menghentikan proyek reklamasi.
Ketika Anies ditagih janjinya, kenapa Gerindra harus kebakaran jenggot? Adalah M. Taufik yang menghendaki warga Jakarta untuk tidak membebani Anies-Sandi dengan desakan penghentian reklamasi. Karena program Anies-Sandi tidak hanya reklamasi. Tentu kita menjadi heran, jika sekarang Gerindra justru tidak menghendaki penghentian reklamasi. Ada apakah gerangan? Kenapa sekarang justru berbalik arah mendukung proyek reklamasi?
Dengan dalih bahwa masih banyak program Anies-Sandi yang harus dilaksanakan, maka warga Jakarta diharapkan untuk tidak mendesak Anies-Sandi menghentikan proyek reklamasi. Jika memang Anies konsen dengan janjinya, maka tidak ada alasan bagi Anies untuk tetap menyuarakan penghentian reklamasi ini, dan bukannya malah ngeles kesana-kemari.
"Jangan dibebankan hidupnya seolah-olah hanya reklamasi dan Alexis. Kasihan Anies-Sandi belum 100 hari sudah dikejar-kejar," ujar Taufik ditemui di kantor DPD Golkar Jakarta, Minggu (29/10).
Penutupan Alexis
Anies juga mengatakan bahwa jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta maka Alexis akan segera ditutup karena Alexis banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Karena publik tahu bahwa Alexis adalah sarang prostitusi terselubung, maka janji Anies ini sukses mendulang suara. Bahkan Anies sempat menyindir Basuki Tjahaja Purnama yang tidak berani menutup Alexis.Tetapi kini, setelah Anies terpilih menjadi Gubernur DKI. Tampak ada keraguan dari Anies untuk menutup Alexis. Anies berlindung dibalik hukum, bahwa penutupan Alexis harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
Apakah itu berarti Anies juga tidak sanggup menutup Alexis? Sehingga sampai sekarang Anies tidak lagi bersuara tentang penutupan Alexis? Setiap kali ditanya wartawan mengenai penutupan Alexis, Anies selalu menghindari. Jika dulu, Anies menyindir Ahok tidak berani menutup Alexis, dan kini dirinya pun tidak berani menutup Alexis. Lalu apa bedanya?
Bahkan sekarang M. Taufik pun turut serta bersuara, agar warga Jakarta tidak terus menerus mendesak Anies-Sandi untuk menutup Alexis. Karena masih banyak program yang lebih penting untuk diselesaikan katanya. Lalu apakah Alexis tidak penting untuk ditutup? Apalagi menurut telusuran Detikcom, memang ada transaksi prostitusi di lantai 7 Alexis. Lalu kenapa Anies tidak berani menutupnya?
Kini janji tinggal janji.... bulan madu hanya mimpi....
Posting Komentar
Posting Komentar